Bandara Juanda Ditutup, 52 Penerbangan Alami Penundaan

Penutupan Bandara Juanda selama 4 jam berdampak 52 penerbangan dan 38 kedatangan di terminal 1 dan terminal 2 mengalami penundaan, Senin (19/1). Penutupan karena adanya perbaikan pada landasan pacu pesawat.

Penutupan Bandara Juanda selama 4 jam berdampak 52 penerbangan dan 38 kedatangan di terminal 1 dan terminal 2 mengalami penundaan, Senin (19/1). Penutupan karena adanya perbaikan pada landasan pacu pesawat.

Sidoarjo, Bhirawa
Bandara Internasional Juanda ditutup total untuk penerbangan selama empat jam, Senin (19/1). Penutupan karena PT Angkasa Pura I selaku pengelola bandara melakukan perbaikan runway yang rusak. Imbasnya banyak jadwal penerbangan mengalami penundaan (delay) dan para penumpang terlantar.
Tercatat setidaknya  52 penerbangan di terminal 1 maupun terminal 2 Bandara Juanda  dan 38 kedatangan mengalami penundaan, sementara ratusan calon penumpang terlantar di ruang tunggu bandara.
Penutupan tersebut terjadi sejak pukul 11.00. Seluruh penerbangan dari dan ke Bandara Juanda ditutup akibat proses perbaikan runway atau landasan pacu pesawat yang mengelupas dan berlubang.
Akibat penutupan tersebut, sejumlah penerbangan yang akan menuju ke Bandara Juanda dialihkan ke Bandara Ngurah Rai, Bali dan Adi Sucipto Jogjakarta. Dari informasi yang dikumpulkan di lapangan, sebanyak lima penerbangan dengan rute Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung menuju Bandara Juanda di Surabaya kemarin gagal berangkat.  “Iya betul (lima pesawat gagal berangkat) karena ada kerusakan runway di sana (Bandara Juanda),” kata General Manager PT Angkasa Pura II Yayan Hendrayani, Senin (19/1).
Dijelaskan Yayan, informasi  penutupan Bandara Juanda itu diterima secara mendadak yaitu sekitar pukul 11.00.   “Hari ini (kemarin) ada lima penerbangan Bandung-Surabaya masing-masing dua dari Lion Air, dua dari Air Asia, dan satu Garuda Indonesia,” jelasnya.
Untuk masalah penggantian jadwal penerbangan atau ganti rugi lainnya, itu di luar kewenangan PT Angkasa Pura II. “Soal itu diserahkan ke masing-masing maskapai,” ungkap Yayan.
Sejumlah calon penumpang menyayangkan sikap maskapai atau PT Angkasa Pura 1 Surabaya selaku pengelola bandara yang tidak memberikan penjelasan secara terbuka terkait penutupan Bandara Juanda.
Manager Humas dan Komunikasi PT Angkasa Pura 1 Surabaya Didik Prasetyo, mengatakan, pihaknya terpaksa menutup Bandara Juanda karena ada kerusakan landasan pacu. “Dengan kondisi landasan yang mengelupas dan berlubang dikhawatirkan bisa mengganggu aktivitas penerbangan, baik yang mendarat maupun yang akan lepas landas,” tuturnya.
Dia menjelaskan penutupan Bandara Juanda Surabaya berlangsung selama empat jam, mulai pukul 11.00 hingga 15.00.
Share Service Departement Angkasa Pura 1 Didik Catur menjelaskan Bandara Juanda mulai normal sekitar pukul 15.00 setelah perbaikan di runway tuntas. Penerbangan pertama yang dilakukan pasca penutupan sejak pukul 11.00  yakni Lion Air, Sriwijaya Air, dan menyusul Wings Air.
“Sudah normal kembali pukul 3 sore. Penerbangan pertama dilakukan Lion Air, Sriwijaya Air dan menyusul Wings Air,” kata Didik Catur.
Dijelaskan Didik penutupan dilakukan karena ada 5 lubang berukuran 15 cm-70 cm di runway. Biasanya perbaikan dilakukan pada malam hari, tapi karena lubang sangat membahayakan, pihak bandara memutuskan perbaikan dilakukan siang hari.
Dia mengakui akibat penututan ini, ada 38 kedatangan dan 52 penerbangan mengalami delay. Penerbangan itu dialihkan ke beberapa bandara terdekat di antaranya Solo dan Bali. [geh,hds]

Tags: