Bangga Dipimpin Mahfud MD

Nur Rahman
Menjadi jaksa merupakan keinginan  Nur Rahman sejak kecil. Dan perjalanan hidup akhirnya membawanya meraih jabatan ini. Tapi siapa sangka pria asal Pulau Garam itu pernah menjadi wartawan di masa kuliahnya. Menariknya, saat menjadi wartawan di kampusnya yakni di Universitas Islam Indonesia (UII), Pemimpin Redaksinya adalah Mahfud MD. Pernah menjadi wartawan di almamater kampusnya membuatnya merasa bangga, apalagi pernah bekerjasama dengan Mahfud MD.
Menurut Jaksa dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim itu, suatu kehormatan bagi dirinya saat mengetahui Pimpinan Redaksinya merupakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia. Menurutnya, Mahfud MD merupakan pimpinan yang tegas terhadap rekan-rekan pers kampus, serta seorang yang cakap dalam mengkritisi segala macam pemberitaan. “Saat gabung di pers di kampus, Pemimpin Redaksinya  dipegang oleh Pak Mahfud MD, jadi saya tahu betul bagaimana bekerjanya,” ujar pria yang pernah menjadi Kasi Pidsus selama dua kali itu.
Mantan Kasi Intelijen Kejari Denpasar Bali itu mengungkapkan, tak hanya menjadi pers di kampus saja. Dia juga pernah menjadi wartawan di sebuah surat kabar lokal di daerah Jogjakarta. Selama menjadi wartawan, hal menantang yang dirasakannya yakni pada saat Pemilu DPR dan DPRD 1982.
Dijelaskannya, pada saat Pemilu 1982 dirinya harus menjadi wartawan militan yang tak kenal lelah meliput aksi dari tiga partai di masa itu. Adapun partai besar yang menjadi bahan tulisannya yakni Golkar, PDI, dan PPP. “Walaupun pada saat Pemilu 1982 terjadi bentrok antar massa dari tiga parpol itu, saya tetap melaksanakan tugas sebagai seorang jurnalis yang harus bertahan dalam situasi apapun,” ungkapnya.
Selepas meninggalkan dunia pers, Nur Rahman merasa nyaman dengan profesi yang digelutinya saat ini. Walaupun tidak menjadi wartawan, dirinya mengaku bahwa jiwa menulis yang ada pada dirinya tidak pernah bisa hilang. “Sampai saat ini, di waktu luang saya masih suka menulis soal kemanusiaan dan kemasyarakatan untuk selanjutnya dikirim ke media cetak,” imbuhnya. [bed]