Bangga Mampu Koordinasikan Kepentingan

R Tjahjo Widodo

R Tjahjo Widodo
Mengabdi selama hampir empat tahun di Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) V Jember, menjadi kesan tersendiri bagi sosok R Tjahjo Widodo SH MHum. Meskipun masih banyak orang melihat sebelah mata eksistensi dan peran eks pembantu gubernur ini, namun lembaga koordinasi ini memiliki peran yang strategis dalam menghubungkan kepentingan program yang ada di kabupaten/kota dengan program yang ada di provinsi khusunya dan lembaga vertikal pada umumnya.
“Bakorwil (dulu bernama pembantu gubernur atau residen pada zaman Belanda, red) memiliki peran strategis sebagai penghubung untuk menyelaraskan sinergitas antar kabupaten/kota dengan provinsi dan instansi vertikal yang ada di wilayah kerja bakorwil,” kata Tjahjo Widodo, mengawali pembicaraan saat ditemui diruang kerjanya, beberapa waktu lalu.
Pria kelahiran Surabaya 1961 ini mencontohkan, pengembangan wisata alam Gunung Ijen yang melibatkan Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Banyuwangi dengan Instansi vertikal BKSDA dan Perhutani. Gunung Bromo yang berada di antara Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang dan sebagian wilayah Perhutani, dibutuhkan peran Bakorwil untuk mengkomunikasikan dan mensinergikan, sehingga percepatan dan pengembangan sektor pariwisata di Jawa Timur dapat segera terwujud.
Ada lagi kepentingan program kabupaten yang sulit sampai ke tingkat provinsi karena ada kebuntuan komunikasi dan informasi, peran Bakorwil ini yang bisa menghubungkan.
“Ini dialami oleh Kabupaten Situbondo yang telah lama mengajukan perizinan pemanfaatan pantai untuk kampung kerapu dan kampung blekok (burung bangau) kepada Gubernur. Setelah kita fasilitasi, Alhamdulillah perizinan tersebut rampung,” kenang pria yang akan memasuki purna tugas sebagai ASN per 1 Maret 2021 nanti.
Yang membuat suami Trijuningsing SH ini bangga adalah, disaat beberapa usulan program yang dikordinasikan Bakorwil masuk dalam Perpres Nomer 18/2019 tentang percepatan pembangunan. Saat itu, ada keluhan dari kabupaten terkait sampah yang sudah melebihi kapasitas. Daerah, sudah tidak bisa lagi mengembangkan tempat sampah yang sudah ada diwilayahnya.
“Setelah dikoordinasikan, Bakorwil mengusulkan adanya tempat sampah regional. Alhamdulillah usulan itu sudah masuk proses dan dinas terkait yang menangani. Kebutuhan air bersih untuk antar kabupaten dan kota, sudah diprogramkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional di Jawa Timur, ini juga masuk usulan dalam Perpres 18/2019,” urai Tjahjo, yang mengaku meniti kariernya dari Jupen di Departemen Penerangan (Deppen) Kab Bondowoso.
RTjahjo Widodo yang sebelumnya menjabat Kabid Integrasi Bangsa di Bakesbangpol Provinsi Jatim, menjabat sebagai Kepala Bakorwil V Jember sejak Maret 2017 dan pernah menjadi Pj Bupati Probolinggo. Pria lulusan Universitas Wijaya Kusuma ini mengaku banyak Pengalaman yang sangat berkesan selama dapat memfungsikan peranan Bakorwil sebagai lembaga kordinasi dan bermanfaat bagi instansi, OPD kabupaten/kota dan merasakan hasil koordinasinya.
Utamanya terkait monitoring penyelenggaraan pemerintahan yang sering kali dibutuhkan peranan Bakorwil untuk menjembatani kepentingan program provinsi dengan kabupaten/kota. Namun Bakorwil harus bisa memposisikan diri, bahwa kabupaten/kota itu pilihan rakyat.
“Sehingga Bakorwil bukan memposisikan sebagai atasan bupati/wali kota, tapi bisa difungsikan sebagai partner, sebagai tempat konsultasi dan kordinasi. Banyak hal yang sudah dilakukan Bakorwil, Insya Allah bermanfaat bagi kabupaten/kota, instansi vertikal dan provinsi, utamanya terkait program peningkatan potensi daerah,” pungkasnya. [efi]

Tags: