Bangga Produk Lokal

Perekonomian usaha mikro mulai dibangkitkan lagi seiring program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), dengan mematuhi protokol kesehatan (Prokes). Karena keterbatasan modal, usaha mikro dan kecil mudah terdampak kesengsaraan ekonomi. Tetapi sekaligus bisa cepat pulih. Terutama setelah 6 bulan terkungkung PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), bagai mati suri. Hanya diperlukan upaya melalui “kail” aksesi permodalan, usaha mikro, kecil, dan ultra-mikro, bisa segera bangkit.

UMK-UM (Usaha Mikro, Kecil, dan Ultra-Mikro) wajib segera dibangkitkan, sebagai optimalisasi salahsatu pilar utama perekonomian nasional. Termasuk unit usaha paling bawah “ultra-mikro,” berupa gerobak dorong, dan pedagang keliling patut memperoleh karitatif pemerintah. Perlu optimalisasi pemasaran melalui kampanye gerakan penggunaan produk dalam negeri. Kementerian Informasi dan Komunikasi telah meluncurkan program gerakan nasional “Bangga Buatan Indonesia.”

Tagar kitabelakitabeli menjadi jargon penggunaan produk lokal. Selama sebulan, sebanyak 1,1 juta unit usaha mikro kecil telah tergabung dalam kampanye. Sekaligus terakses internet. Produsen aneka kuliner, konveksi skala rumah tangga, dan obat-obatan herbal (jamu), diharapkan menjadi pelopor kebangkitan. Didorong mampu meningkatkan konsumsi domestik, melalui insentif akses permodalan dan kampanye pemasaran.

UMK-UM tidak bisa terlalu lama mati suri kelelap PSBB. Berdasar perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), pewabahan selama 10 pekan telah menyusutkan kinerja industri manufaktur (pengolahan) sebesar 30%. Termasuk di dalamnya sektor sandang skala rumah tangga (konveksi, dan per-tenun-an). Dengan jargon “bekerja dari rumah,” ternyata banyak pekerja yang di-rumah-kan, dan di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

Dorongan program Bangga Buatan Indonesia, masih memerlukan dukungan inovasi pemasaran. Antara lain, berbagai promosi “bulan belanja” dan diskon harga, yang melibatkan ritel offline dan online. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, patut menggagas even belanja mudah dan murah produk dalam negeri. Termasuk toko-toko virtual, dan belanja online. Namun harus dipastikan, perdagangan online wajib disertai garansi kejujuran dan tidak mengecoh.

Gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia, juga didukung dengan hibah bantuan modal usaha sebesar Rp 123,46 trilyun. Akan ditebar kepada 12,5 juta unit usaha mikro, kecil, dan ultra-mikro. Pemerintah (pusat) perlu bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (melalui Dinas Perdagangan, beserta Dinas Koperasi dan UMKM). Juga diperlukan update data UMK dan ultra-mikro pada tingkat kelurahan dan desa.

Pemerintah juga perlu mem-fasilitasi kalangan milenial yang aktif berusaha. Misalnya bekerjasama dengan operator seluler, memberi potongan harga paket data (internet), melalui perusahaan startup e-payment. Pada masa pandemi banyak generasi muda (terutama pelajar) memulai usaha perdagangan melalui online, sembari belajar melalui zoom.. Omzetnya bisa mencapai puluhan juta rupiah per-bulan.

Kebangkitan UMK dan ultra-mikro, niscaya akan mendorong konsumsi masyarakat, menjadi penggerak roda perekonomian nasional, dari hulu ke hilir. Tahun 2019 lalu, berdasar data BPS (Badan Pusat Statistik) konsumsi rumah tangga masih meliputi porsi terbesar produk domestik bruto (PDB). Nilainya mencapai 56,62%. Sedangkan konsumsi pemerintah hanya meliputi 8,75% PDB. Maka konsumsi domestik (rumah tangga) wajib menjadi prioritas pemerintah.

Namun pada masa pandemi, konsumsi rumahatangga mengalami penurunan paling tajam, disebabkan daya beli yang sangat merosot. Seluruh rumah tangga mengurangi biaya belanja. Bahkan jumlah penduduk miskin bertambah secara signifikan. Antaralain disebabkan realisasi Bansos (pusat dan daerah), dan program jaring pengaman sosial lainnya terkendala birokrasi keuangan.

Usaha Mikro, Kecil plus ultra-mikro, memerlukan manajemen terpadu dalam Indonesia link. Termasuk akses pasar hasil pertanian bisa dirintis sejak musim tanam. Sehingga pada masa panen bisa memperoleh harga layak.

——— 000 ———

Rate this article!
Bangga Produk Lokal,5 / 5 ( 1votes )
Tags: