Bangkitkan Kesadaran Bela negara, Dirjen Kesbangpol Ajak Guru Sejarah

10-whySurabaya, Bhirawa
Melemahnya kesadaran bela negara di tengah masyarakat Indonesia membuat khawatir berbagai kalangan. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan kembali kesadaran bela negara khususnya di kalangan anak muda, Dirjen Kesbangpol bekerja sama dengan Bakesbangpol Provinsi Jatim menggelar kegiatan sosialisasi peningkatan kesadaran bela Negara yang melibatkan guru sejarah SMA/SMK se Kota Surabaya, Selasa (9/2) kemarin.
“Guru sejarah berperan penting untuk menumbuhkan kembali kesadaran bela Negara bagi para peserta didiknya,” kata mantan Kaditsospol Jatim Kol (Purn) Soerjadi Setiawan salah satu pembicara saat ditemui Bhirawa sebelum acara dimulai. Menurut Soerjadi, banyak kisah dalam sejarah yang perlu dikontekstualisasikan dengan kondisi sekarang agar bisa mengena dengan perspektif sekarang.
“Sejarah bukan sekadar menyampaikan informasi dan data, tetapi seorang guru harus bisa menyampaikan pesannya. Termasuk bagaimana sejarah itu bisa membangun kecintaan terhadap tanah air,” pesan Sorjadi lagi.  Kepada para peserta sosialisasi, Soerjadi juga mengingatkan banyaknya kebijakan yang diambil pemerintah yang berdampak pada lunturnya rasa kebanggaan kepada tanah air.
“Banyak simbol-simbol kota Surabaya yang sudah berubah dengan nama asing. Kalau semua berganti nama, bagaimna mungkin anak turun kita akan mengenal sejarah kotanya,” tegas pejabat yang juga pernah menjadi anggota DPR Ri ini.
Kepala Sub Dirjen Bela Negara Kesbangpol Kemendagri, Sudianto saat membuka acara mengatakan, semangat membangun bela negara dan semangat membela tanah air adalah tugas dan tanggung jawab bersama bangsa Indonesia. Adanya guru sejarah sudah tentu menjadi senjata bangsa Indonesia untuk mengantarkan pemuda untuk membangun dan membela negara.
“Di tangan guru guru sejarah inilah kami sangat berharap dapat melaksanakan perannya sebagai pembentuk jiwa nasionalis pada pemuda Indonesia,” ujarnya.
Baginya, pemuda mempunyai kapasitis dan kapabilitas dalam bela negara. Fenomena globalisasi yang terjadi saat ini telah membawa  ancaman dan perubahan karakter pemuda bangsa Indonesia.
Di tempat yang sama, Kabid Integrasi bangsa Bakesbangpol Jatim Tjahjo Widodo mengajak para guru untuk terus menerus menyemaikan rasa kecintaan anak didiknya kepada tanah air. Dalam kesempatan tersebut, Tjahjo juga berharap agar para pengembil kebiojakan berani mengambil keputsan untuk membangkitkan kecintaan terhadap produk dalam negeri.
“Bangsa ini punya kemampuan untuk membuat mobil nasional, tapi mengapa kita masih saja terus saja impor mobil,” jelasnya penuh tanya.
Keterangan Foto : Sosialisasi yang dimoderatori wartawan Bhirawa  Wahyu Kuncoro SN ini juga menghadirkan pembicara Dr Ubaidillah dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dosen pengajar civic education ini banyak memaparkan berbagai persoalan yang tengah dihadapi bangsa ini. Mulai dari persoalan konflik sosial, perkembangan demokrasi, krisis kepercayaan hingga masalah terorisme.  [why]

Keterangan Foto : Dari kiri Kabid Integrasi Bangsa Bakesbangpol Jatim R Tjahjo Widodo, mantan Kaditsospol Jatim Kol (purn) Soejadi Setyawan dan moderator Wahyu Kuncoro SN.

Tags: