Bangkitkan Produk Kopi Bondowoso, Pemkab Gelar Festival Kopi Nusantara

Sekda Bondowoso Bambang Soekwanto (tengah) bersama Camat Sumberwringin Probo Nugroho (kiri) dalam acara FKN 2022. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Dalam rangka menggairahkan produk kopi Bondowoso, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat akhirnya kembali menggelar event tahunan yakni Festival Kopi Nusantara (FKN) 2022

Yang mana, Festival Kopi Nusantara (FKN) itu diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut mulai Sabtu (26/11) dilaksanakan di Alun-alun Raden Bagus Asra Ki Ronggo Bondowoso.

Diketahui bersama bahwa FKN ini sempat vakum selama dua tahun karena pandemi Covid-19. Namun akhirnya, event yang mempertemukan seluruh pelaku industri kopi dari hulu ke hilir akhirnya kembali dilaksanakan.

Pada kesempatan itu, mulai dari rangkaian lomba barista, pameran produk-produk kopi pelaku UMKM Bondowoso, hingga Coaching clinic kopi nusantara venue dilakukan di FKN 2022 ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bondowoso, Bambang Soekwanto, mengaku, pihaknya sengaja menyelenggarakan kembali FKN dengan maksud untuk menghidupkan perkopian lagi.

Sehingga, nilai perkopian UMKM Bumi Ki Ronggo bisa meningkat kembali. Karena memang sebelum Covid-19 nilai perkopian di Bondowoso sebelum meningkat tajam.

“Saya ingin mengembalikan jaman keemasan tersebut,” urainya saag dikonfirmasi usai peninjauan stand pelaku UMKM kopi, di venue FKN pada Sabtu (26/11/2022) malam.

Bambang menerangkan, bahwa pihaknya akan menjadikan FKN sebagai agenda rutin. Terlebih kata dia, jika Sekretaris Jenderal Kemenkeu RI dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, mendukung itu, dan bersanding dengan Bondowoso Banana Republic.

“Bismillah (BRK bisa bersinar lagi, red) paling tidak semua elemen masyarakat turut mendukung, bukan cuma Pemkab tok,” ungkapnya.

Bambang mengaku, bila pihaknya akan menganggarkan kembali kegiatan FKN di tahun berikutnya. Begitu pula, ke depan pihaknya akan kembali menjajal kerjasama lagi. Termasuk dukungan pangsa pasar dari Sekjen Kementerian Keuangan.

“Kalau pangsa pasarnya yang jelas seperti yang dipasarkan oleh Bu Gubernur, salah satunya masukke pasar Mesir. Itu ada tiga kabupaten Madiun, Jombang, dan Bondowoso. Sebanyak 200 ton,” jelasnya.

Pantauan di lokasi, FKN 2022 tak hanya menampilkan atraksi budaya, musik keroncong, dan pameran kopi pelaku UMKM. Namun, turut diwarnai dengan aneka perlombaan terkait kopi. Seperti di antaranya yakni lomba cita rasa kopi kategori Arabika dan Robusta, lomba Cup Tester, dan Manual Brew Competition.

Menariknya, Kecamatan Sumber Wringin menjadi satu-satunya wilayah di Bondowoso yang berhasil memborong mayoritas juara. Seperti dalam lomba cita rasa kopi untuk kategori Arabika, dari juara I, II, III, dan harapan I, dan II, pun semua dimenangkan oleh perwakilan Kecamatan Sumber Wringin.

Yakni secara berurutan, Desa Sukorejo, Kampung Kopi Kluncing dan Desa Rejo Agung. Termasuk untuk lomba cita rasa kopi kategori robusta, juara I, II, dan III, secara berurutan berhasil diraih oleh Kampung Kopi Kluncing dan Desa Rejoagung.

Menanggapi hal itu, Sekda Pemkab Bondowoso, Bambang Soekwanto, memberikan apresiasi atas perolehan prestasi ini. Karena, memang disebutkan bahwa grade kopi Sumber Wringin paling tinggi.

“Dan salah satunya memang, hasil pendataan dari Puslit Koka, grade yang paling tinggi memang Sumber Wringin sampai delapan lebih,” tandasnya.

Sementara itu, Camat Sumber Wringin, Probo Nugroho mengaku sangat bersyukur cita rasa kopi yang dihasilkan di tanah Sumber Wringin mampu menghipnotis semua orang.

“Alhamdulillah, berarti cita rasa Sumber Wringin ini layak untuk mendunia,” ungkap Probo sapaan akrabnya saat dikonfirmasi awak media.

Ke depan, pihaknya akan terus menjaga kualitas dan kuantitas kopi di wilayahnya melalui Bumdes Bersama (BumdesMa). “Kualitas dan kuantitas akan kami jaga ke depannya,”pungkasnya.

Ditempat yang sama, salah seorang pelaku UMKM Kopi Bondowoso, Muhlis Adi Rangkul, menyambut baik gelaran FKN ini. Kata dia, kegiatan ini tak hanya menjadi hiburan semata bagi masyarakat usai diterpa pandemi Covid-19.

Lebih dari itu, menjadi daya ungkit ekonomi pada umumnya umumnya. Dan khususnya, bisa menjadi tempat sharingnya para pelaku kopi dari hulu ke hilir. “Sekaligus bisa jadi mall pengetahuannya para pelaku UMKM kopi, transfer informasi dan pengetahuan seputar kopi di sini,” ujarnya.

Mukhlis berharap ke depan FKN bisa terus dilaksanakan dengan skala yang lebih besar. “Syukur-syukur tak hanya pelaku kopi Nusantara. Tapi juga dari berbagai negara lainnya,”pungkasnya. [san.gat]

Tags: