Bangun Kawasan UMKM Disetiap Desa/ Kelurahan di Kota Batu

Asisten 2 Walikota Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Endang Triningsih

Kota Batu,Bhirawa
Pemerintah Kota Batu segera membangun satu kawasan khusus untuk wisata produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di setiap Desa/ Kelurahan. Kebijakan ini dibuat Pemkot dalam upaya meningkatkan perekonomian warga pedesaan. Untuk itu mereka terus mendorong pelaku UMKM mengembangkan potensi produk yang menjadi khas di desanya.
“UMKM di Kota Batu harus tumbuh. Untuk itu kami akan melakukan penataan sehingga terlihat bagus dan tidak terkesan setengah-setengah,” ujar Asisten 2 Walikota Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Endang Triningsih, Minggu (25/2).
Kawasan UMKM Desa ini, lanjut Endang, tentunya bisa diisi dengan beragam jenis produk UMKM yang ada di Desa terebut, mulai dari aneka kuliner, handycraft atau kerajinan tangan hingga hasil pertanian organik. Dan untuk lebih menarik perhatian wisatawan, setiap kawasan UMKM Desa ini rencananya juga dibuat tematik sesuai ciri khas di Desa tersebut.
“Misalnya nanti kalau ada wisatawan tanya ingin makan kentang, bisa diarahkan ke Desa Sumber Brantas. Lalu jika ingin mencari pernak-pernik kerajinan tangan bisa ke Kecamatan Bumiaji,” tambah Endang.
Selain itu dalam satu kawasan tidak ada batasan produk yang di-display. Meskipuan ada kesamaan antara desa satu dengan yang lainnya. Karena meskipun ada kesamaan pasti terdapat keunggulan tersendiri di masing-masing produk yang menjadi ciri khas.
Meskipun nantinya terdapat Desa yang belum memiliki potensi, maka peluang yang ada akan disinergikan dengan berkolaborasi. “Karena program ini bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat dengan meningkatkan perekonomiannya, dan sekaligus menambah daya tarik wisatawan agar tertarik masuk ke Kota Batu,”jelas Endang.
Selain penataan ditingkat Desa, Pemkot juga melakukan penataan aktivitas perekonomian masyarakat di Pusat Kota. Hal ini dilakukan dengan membuatkan Food Court Kaki Lima (FCKL) di depan GOR Ganesha yang berada di kawasan alun-alun kota. Diharapkan dengan adanya FCKL ini bisa membuat para Pedagang Kaki Lima (PKL) tidak ‘keleleran’ lagi.
Diketahui, bentuk FCKL itu dibangun dengan konsep terbuka seperti hanggar. Bangunannya dibuat dua lantai, dimana lantai bawah digunakan untuk tempat parkir, sedangkan lantai atas untuk berjualan PKL.(nas)

Tags: