Bangun Panti Sosial Lansia Sebatang Kara

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus (tiga dari kiri) bercengkerama bersama para Lansia penghuni Panti Sosial usai peresmian, Kamis (10/3) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus (tiga dari kiri) bercengkerama bersama para Lansia penghuni Panti Sosial usai peresmian, Kamis (10/3) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus meresmikan Panti Sosial Tresna Werdha Tribuana Tunggal Dewi,  Panti sosial dengan kapasitas 18 tempat tidur. Panti dibangun untuk menampung para Lanjut Usia (Lansia) warga Kota Mojokerto yang hidup sebatang kara.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mojokerto, Sri Mujiwati menjelaskan, Panti Sosial Tresna Werdha Tribuana Tunggal Dewi sebagai wujud kepedulian Pemkot Mojokerto terhadap Lansia di Kota Mojokerto.
”Panti ini merupakan satu-satunya Panti Sosial di Indonesia dibangun dengan APBD,” ungkap Sri Mudjiwati, Kamis (10/3) kemarin.
Panti Sosial yang dibangun dengan anggaran hampir Rp1 miliar itu berada di Lingkungan Balongrawe, Kel Kedundung, Kec Magersar. ”Sekarang ini kondisinya ada lima kamar dengan 18 kamar tidur serta dilengkapi ruang pemeriksaan. Penghuni panti merupakan Lansia warga kota, usia di atas 60 tahun, sebatang kara dan bersedia tinggal di panti,” tegasnya.
Mudjiwati menambahkan, selain mendapatkan bimbingan di dalam panti, seperti membuat kerajinan, peningkatan imam dan taqwa, para Lansia penghuni panti juga akan mendapatkan layanan gratis karena panti telah dibiayai oleh Pemkot Mojokerto. Penghuni tak ditarik biaya apapun, semuanya gratis karena ditanggung APBD Pemkot Mojokerto.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus mengatakan, usia harapan hidup di Kota Mojokerto rata-rata 72 tahun, sementara usia harapan hidup nasional rata-rata 69 tahun. Semakin tahun, Lansia semakin banyak dan problem pun semakin banyak juga. Dengan adanya panti ini, diharapkan tidak ada lagi Lansia hidup terlantar.
Wali kota menambahkan, sesuai data Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Mojokerto, ada 93 Lansia di Kota Mojokerto yang hidup sebatang kara dan ditampung saudaranya. Mereka selama ini mendapatkan bantuan sebesar Rp200 ribu per bulan dari Pemkot Mojokerto, namun diharapkan kedepan akan diminta agar bisa ditampung di Panti Sosial Tresna Werdha Tribuana Tunggal Dewi.
”Saat ini, dari 18 kapasitas kamar tidur, sudah ada delapan Lansia yang menjadi penghuni Panti Tresna Werdha yang semuanya perempuan. Yang membutuhkan mendesak perempuan, laki-laki nantinya. Semuanya warga kota sebatang kara, mereka akan mendapatkan pelayanan gratis, mulai dari permakanan, baju maupun kesehatan,” tuturnya.
Seminggu sekali, lanjut wali kota, ada pemeriksaan kesehatan kerja sama Puskesmas Kedundung. Warga luar panti juga bisa memeriksakan ke panti. Rencananya, akan diperluas lagi karena mengingat banyak jumlah lansia di Kota Mojokerto, namun hanya yang mau ditampung di panti yang akan bina. [kar]

Tags: