Bangun Perspektif K3 di Tengah Pandemi

Pemprov Jatim. Bhirawa
Bulan Bhakti K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) diperingati 12 Januari – 12 Februari. Di Jatim, penting membangun perspektif K3 untuk dunia usaha, apalagi di tengah pandemi covid-19.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur (Disnakertrans Provinsi Jatim), HImawan Estu Bagijo terkait peringatan Bulan Bhakti K3.

Menurutnya, K3 tidak menjadikan sebuah beban bagi dunia usaha, melainkan sebagai upaya dalam meningkatkan produktivitas kerja di perusahaan//industrinya masing-masing.

“Perusahaan terutama manajemen atau pengelola perusahaan harus memahami kalau K3 merupakan sebuah kebutuhan. Kebutuhan untuk keberlangsungan usaha dan menjaga produktivitas tetap baik sepanjang operasional di perusahaan itu,” katanya, kemarin,

Ketika dunia usaha membangun perspektif K3 dengan baik, maka dunia usaha tentunya akan membentuk tim K3 tangguh. “Jika tim K3-nya tangguh maka SMK3 ( Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja) akan juga menjadi bagus. Kalau SMK3 bagus, maka K3 juga bagus,” ujarnya.

Dikatakannya, permasalahan K3 sebenarnya tidak hanya permasalahan yang ada di tempat kerja, melainkan juga diluar tempat kerja, seperti perjalanan menuju tempat kerja dan pulang ke rumah.

Dari data BPJS, disampaikannya, kecelakaan kerja itu kebanyakan tidak di tempat kerja, melainkan saat dalam perjalanan. “Ini yang juga harus dibangun kesadaran bahwa setiap pekerja ketika berangkat dan pulang dari tempat kerja harus selalu berdoa, berhati hati, dan menggunakan safety yang bagus,” ujarnya.

Himawan juga mengatakan, dalam men orong K3 dengan social insurance (jaminan sosial). “Jika berbicara kesehatan kerja, tak hanya berada di tempat kerja. Tetapi juga diperhatikan kesehatan paska pekerja bekerja. Jika pekerja memiliki social insurance yang bagus, maka bisa menikmati fasilitas kesehatan hingga masa tuanya,” katanya.

Terkait pandemi covid-19 saat ini, katanya, seperti Tulungagung Sidobondo dan Surabaya banyak perusahaan yang sadar jika ada terkena covid dan tracingnya tidak bagus maka bermasalah di ruang kerja dan kerugian akan lebih besar.

“Pengusaha dan pekerja lebih baik melakukan pencegahan agar tidak tertular covid-19. Edukasi harus disampaikan terutama 3 M, tidak hanya ditempat kerja tetapi juga di rumah. Dunia usaha diharap juga menganggarkan untuk APD, hand sanitazier, membuat tempat cuci air mengalir, masker dan lainnya,” katanya.

Untuk rangkaian peringatan Bulan Bhakti K3, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Himawan Estu Bagijo menyampaikan, nantinya akan ada pemberian penghargaan K3 oleh Gubernur Jatim terhadap perusahaan yang zero accident, upacara peringatan, kegiatan donor darah di lima korwil Jatim.

“Kegiatan donor darah ini sangat bagus dan sudah siap sekitar 250 orang di lima korwil di Jatim. Jika memang kegiatan ini bagus maka akan menjadi kegiatan yang rutin,” katanya, kemarin,

Selanjutnya, rangkaian kegiatan Bulan Bhakti K3 diawali dengan seminar/webinar terkait perluasan informasi dan kesadaran. “Diharapkan setelah paham K3, selanjutnya harus mematuhinya,” ujarnya.

Ia juga menceritakan saat webinar bersama Pelindo III, dimana respon peserta sangat bagus. “Ini luar biasa, panitia menyediakan kuota hanya seribu orang itu. Namun kenyataaannya lebih dari seribu orang yang ingin ikut. Hal ini menandakan orang mulai paham kebutuhan akan K3,” katanya.

Nantinya peringatan Bulan Bhakti K3 masih ada dua seminar lagi, lanjutnya, yaitu seminar dalam kerjasama program khusus pendidikan kedokteran untuk kesehatan industri dengan Universitas Muhammdiyah Malang. Dan webinar dengan Pelindo dengan pengawas ketenagakerjaan.

Ia juga menambahkan, biasanya setiap Bulan Bhakti K3 selalu ada pelaksanaan pengawasan langsung bersama di berbagai wilayah. “Namun karena ada PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakatt) maka kegiatan dilakukan setelah itu,” ujarnya. [rac]

Tags: