Bangun Rest Area untuk Maksimalkan Kawasan Desa Wisata

Pengunjung memetik buah apel masak pohon langsung dari kebun apel di Desa Kayu Kebek, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Ke depan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan terus membangun rest area untuk memaksimalkan kawasan desa wisata sebagai penompang sektor wisata di Kabupaten Pasuruan. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Mengutamakan pelayanan dan kenyamanan terbaik untuk wisatawan adalah kunci destinasi pariwisata yang digagas oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Pasuruan.
Sebagai penopang pariwisata di lingkungan Kabupaten Pasuruan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan akan selalu giat membangun rest area dibeberapa titik di kawasan desa wisata. “Kami terus bersaing dalam dunia pariwisata dengan daerah-daerah lainnya. Kedepan kami terus berupaya menggeliatkan sektor-sektor wisata di kawasan desa-desa wisata,” papar Agung Maryono, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Minggu (6/8).
Untuk merealisasika hal itu, pihaknya akan membangun rest area di beberapa titik. Yakni rest area dan motel akan dibangun di Desa Sedarum, Kecamatan Nguling, bendungan Kraton dan Lapangan Purwodadi.
Rest area itu akan dilengkapi failitas hotel, musala, 15 menit toilet, area parkir dan pavingisasi. Bahkan di Kraton juga akan dibangun panggung kesenian. Di Purwodadi, rencana pengembangannya berupa shelter bus pariwisata, toilet, musala, PKL, upusat kuliner ika dan cafe. Bahkan ada amphitgeater dan motel.
Sementara itu, pihaknya juga akan memaksimalkan desa wisata. Beberapa desa yang sudah di klaim sudah menjadi desa wisata berada di Puspo, Tutur serta desa-desa di Kawasan Tosari. Di Puspo, beberapa desa wisata tersebar di Desa Palangsari, Puspo, Jajang Wulung, Jimbaran. Di desa itu potensi yang terkandung berupa panorama alam, air terjun Rambut Moyo, sapi perah, pertanian, peternakan, lebah, wana wisata dan wisata religi.
Selanjutnya di Tutur lebih alami potensinya. Yakni potensi agro bunga krisan, agro buah stoberi, apel, pepino, paprika, wisata diary farm, air terjun Kalibiru, river tubing, panorama alam dan home stay.
Selanjutnya ada desa-desa wisata di Kecamatan Tosari, antara lain Tunto Pitu, sapi pera, outbound, grass track adventure, downhill, budaya adat, sanggar pemujaan suku tengger, upacara Nadya Kasada dan Nyep. Ada juga seni tayep, reog, ojung, kerawitan, sunrise penanjakan, grebeg mauled, maupun grebeg memetri.
“Kami ke depannya juga akan membangun tourism park dan rest area, juga akan dipusatkan di Kecamatan Tutur. Termasuk juga di lokasi yang sama juga akan dibangun ITC, penambahan toilet, pelebaran lahan parkir, bak penampungan sampah, pengadaan peralatan kesenian, kios UKM, PKL. Serta penambahan kamat homestay dan pengembangan agro apel,” imbuh Agung Maryono. [hil]

Tags: