Bangun SMA Taruna, Dindik Jatim Alokasikan Rp15 Miliar

Dr Saiful Rachman

Tahun Ajaran Baru 2019/2020 akan di Operasionalkan
Dindik Jatim, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim alokasikan dana 15 milyar untuk pembangunan SMA Taruna Brawijaya di Kediri. Mulai dari pembangunan asrama hingga alokasi untuk program ke dirgantaraan.
SMA Taruna Brawijaya menjadi sekolah negeri ke tiga untuk pendidikan dirgantaraan di Jawa Timur. Setelah sebelumnya, Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim juga mempunyai SMA Taruna Nala Malang dan SMA Taruna Angkasa Madiun.
Dikatakan Kepala Dindik Jatim, Saiful Rachman, pendirian SMA Taruna Brawijaya sama saja dengan pendirian dua SMA Taruna lainnya. Hanya saja untuk program yang diajarkan akan ditekankan pada pendidikan kesamaptaan Angkatan Darat (AD).
“Kita Sudah punya dua sekolah kesamaptaan di Malang dan Madiun. Keduanya punya karakter pendidikan yang berbeda. SMA Taruna yang di Malang basisnya AL, di Madiun Basisnya AU. Nah, karena basisnya di Kediri TNI AD, jadi kita dirikan SMA itu disana,” ungkap dia.
Diungkapkan Saiful, pendirian SMA Taruna Brawijaya ini ditempatkan di SMAN 5 di kota Kediri. di SMA tersebut nantinya akan dibangun asrama untuk fasilitas boarding school dan lahan Airport yang akan digunakan para peserta didik. Ia juga menambahkan, selama menjalani masa pendidikan, siswa akan diasung langsung oleh sekitar 10 pembina khusus dari TNI AD. Di tahun pertama, Dindik Jatim akan menerima 200 siswa baru. Sedangkan bagi kelas XI dan XII yang berjumlah 600 siswa di SMAN 5 Kediri, akan beradaptasi dengan program-program kedirgantaraan atau kesamaptaan.
“Tapi sebelum itu, ini akan kita bicarakan dengan wali murid untuk mendapatakan persetujuan. Kalau pihak wali murid tidak berkenan siswa bisa mengikuti pelajaran formal seperti biasa. Sedangkan siswa yang baru fokus ke dirgantaraan,” ujar dia.
Mantan Kepala Badan Diklat Jatim ini menambahakan, untuk penerimaan siswa baru SMA Taruna Brawijaya, ini dilakukan secara nasional. Namun, dikatakannya, Gubernur Jatim Dr Soekarwo hanya membatasi sekitar 10 persen.
“Di luar Jawa, ini dibatasi 10 persen. Status siswa ada yang transisi dan ada yang riil. Kalau yang riil ini sudah ikut Taruna Brawijaya. Tapi kalau transisi ini kan kelas XI dan XII,” kata dia. Selain SMA Taruna Brawijaya, SMA Taruna Bhayangkara Banyuwangi juga akan diresmikan pada tahun ajaran baru.
Saiful menekankan, didirikannya empat SMA Taruna dengan karakter pendidikan yang berbeda merupakan bentuk keseriusan Pemprov Jatim dan Dindik Jatim dalam mendidik dan menciptakan SDM yang berkualitas. “Menjadikan SMA unggul, punya kepribadian bela negara pendidikan berkarakter da disiplin serta jati diri yang kuat, kita butuh anak-anak yang seperti ini. kita siapkan karaketer pelajar Jatim yang seperti ini,” tegas Saiful.
Sementara itu, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar yang ditemui saat berkunjung di Kantor Dindik Jatim mengatakan jika pihaknya menyambut baik dan antusias dengan didirkannya SMA Taruna Brawijaya di Kota Kediri. hal itu karena sejalan dengan visi misi pemerintah kota Kediri yang ingin meningkatkan sumber daya manusia di daerah tersebut. Pihaknya mengungkapkan, saat ini
“Kami menyambut baik pendirian SMA ini (SMA Taruna Brawijaya). karena memang di Kediri lagi mengembangkan pendidikan supaya SDM naik, IPM diatas rata-rata nasional provinsi Jatim,” ujar dia.
Apalagi, imbuh dia, rata-rata lama sekolah sudah hampir D3. Karena pihaknya ingin jika SDM masyarakat Kediri tidak kalah dengan daerah-daerah lainnya. Mas Abu sapaan akrab nya, menuturkan untuk mendirikan SMA tersebut pihaknya telah menyiapkan lahan hingga 7 hektar.
“Besok kita akan mulai melihat lahannya, dan segera melakukan pembangunan untuk asrama dan airportnya,” kata dia. [ina]

Tags: