Bangun Tenda, Warga Kendalsari Kembali Duduki Tol Mojokerto – Kertosono

Ibu-ibu dengan membawa poster mempertanyakan akses jalan jika Tol Mojokerto- Kertosono selesai dibangun, Selasa (30/5). [ramadlan]

Di Nganjuk Jembatan Dibongkar Warga, Proyek Tol Tersendat
Jombang, Bhirawa
Sejumlah warga Dusun Sugihwaras Desa Kendalsari Sumobito Jombang kembali menduduki jalan Tol Mojokerto- Kertosono yang melintasi desa mereka, Selasa (30/5) pagi. Mereka menunggu hasil mediasi antara perwakilan warga Desa Kendalsari dengan pihak pengembang tol  (PT Marga Harjaya Infrastruktur selaku pemegang hak konsesi jalan tol) yang dilaksanakan di Mapolres Jombang pada hari yang sama.
Aksi yang didominasi ibu- ibu dari kalangan petani dusun setempat tersebut dimulai pukul 08. 00  dengan membawa beberapa poster dengan beberapa tuntutan.     “Kami di sini menunggu hasil mediasi perwakilan kami dengan pihak tol. Tuntutan kami masih sama dengan aksi terdahulu, yakni kami ingin dibuatkan jalan tembus ke areal pertanian,”ungkap Dian (32), perempuan warga Sugihwaras kepada wartawan, Selasa (30/5).
Beberapa poster di antaranya bertuliskan “Sebelum proyek dilanjutkan, perbaiki dulu akses jalan warga”, “PT MHI dan HK mana hati nuranimu”. Poster-poster itu dipampang sambil berjalan menuju tenda tempat mereka berkumpul. Mereka pun mengatakan akan tetap melakukan aksi jika tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh pihak pengembang tol.  “Selain jalan tembus ke areal pertanian, kami juga menuntut kompensasi bagi warga yang rumahnya retak- retak akibat adanya pembangunan proyek tol ini,” tambahnya.
Warga menilai jalan tembus ke arah areal pertanian sangatlah penting sebagai sarana transportasi mengangkut hasil panen mereka tiap tahunnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kendalsari Mulyadi yang dihubungi via ponselnya menuturkan setelah mediasi di Polres Jombang akan dilanjutkan dengan survei lapangan oleh pihak terkait.    “Ini langsung mau survei dampak lokasi. Soal tuntutan jalan ke pertanian belum ada titik temu, harus mengajukan surat ke Bupati dan tembusan ke BPJT,” beber Kades Mulyadi.
Sementara itu hasil mediasi tentang kandang milik Nur Kusaini yang menurut pemiliknya beberapa hari lalu belum ada tindak lanjut pasca eksekusi, Kades Mulyadi juga membeberkan hasilnya.    “Soal eksekusi kandang ayam harus ada pertemuan lagi dengan mengundang BPN, PPK dan pihak terkait pembebasan tanah. Kemungkinan masih ada pertemuan lanjutan,”pungkasnya.
Sebelumnya, pada Jumat (26/5) warga Kendalsari juga melakukan aksi yang sama. Saat demo, selain melarang kendaraan proyek lewat, warga  mendirikan tenda di tengah jalan. Warga juga mengancam akan menginap di lokasi jika tidak ditemui pihak pengelola tol.

Tags: