Banjir Bandang dan Longsor Terjang Desa Tiris Kabupaten Probolinggo

Kondisi salah satu rumah yang terkena longsor.

(Belasan Rumah Hancur, Dua Orang Hilang, Satu Tewas) 

Probolinggo, Bhirawa
Banjir bandang dan tanah longsor melanda dua desa di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Pihak Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo masih melakukan pendataan rumah, infrastruktur dan warga terdampak. Setidaknya belasan rumah hanyut, dua orang dinyatakan hilang terbawa arus sungai dan satu meninggal dunia akibat tertimbun longsor.
Banjir bandang dan tanah longsor terjadi akibat hujan deras dalam waktu yang cukup lama yang terjadi pada Senin 10/12 mulai pukul 14.00 hingga 21.45 WIB. Hujan membuat aliran sungai di daerah tersebut meluap hingga terjadi banjir bandang tepatnya di Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris. Sedangkan tanah longsor terjadi di Desa Tlogo Argo (Kecamatan Tiris), hal ini diungkapkan Robby Siswanto, Camat Tiris, Selasa (11/12).
Robby mengaku, atas bencana ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa setempat dan juga BPBD Kabupaten Probolinggo. “Saat ini kami masih melakukan upaya pendataan atas dampak banjir bandang dan tanah longsor itu,” ujarnya.
Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto menyebut, pihaknya dan tim sudah menuju lokasi bencana di dua desa itu. Namun Anung juga belum bisa memastikan kerusakan atas peristiwa tersebut. “Kami belum bisa memastikan berapa jumlah rumah yang rusak atau infrastruktur di sana,” tandasnya.
Hujan deras yang mengguyur kawasan pegunungan Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Senin sore berujung tragedi. Banjir bandang terjadi di sepanjang alur sungai mulai Andungbiru sampai Tiris. Bencana longsor juga terjadi di Desa Andungbiru dan Tlogoargo, Tiris, tuturnya.
Akibat bencana banjir bandang itu, dua orang dilaporkan hanyut terbawa arus sungai. Dua rumah juga dilaporkan alami kerusakan imbas tertimpa longsor. “Saya semalam sudah langsung meluncur ke lokasi saat dengar ada banjir bandang. Info yang kami terima, akibat banjir bandang dua korban hanyut dan dua rumah rusak tertimpa longsor,” ungkap Roby.
Jalan menuju lokasi longsor belum bisa dilewati akibat terbenam longsoran dan listrik padam. Rencana saat ini sampai besok, kami akan lakukan evakuasi korban dan kerja bakti. Akibat tanah longsor yang terjadi di desa Andung Biru, Akabar Maulana siswa kelas 4 SDN Andung Biru 2 meninggal dunia tertimbun longsor.
Data yang berhasil dihimpun, akibat hujan deras di lereng pegunungan Argopuro mengakibatkan banjir bandang di wilayah Kecamatan Tiris. Setidaknya 11 bangunan dilaporkan hanyut terbawa arus banjir. Hujan lebat yang berlangsung hingga malam itu, membuat sungai Sumber Kapong di Dusun Lawang Kedaton, Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, tak mampu menampung debit air. Aliran air yang sangat deras meluber hingga ke pemukiman warga. Tak hanya di halaman rumah saja, air bah itu juga masuk ke dalam rumah.
Data sementara dari warga, mengakibatkan 11 bangunan hanyut dibawa air. Rinciannya 7 rumah, 1 musala dan 3 toko milik warga hanyut diterjang banjir. “Rata-rata yang hanyut adalah bangunan yang dekat dengan sungai Sumber Kapong. Hingga saat ini, pemerintah kecamatan masih mendata kerusakan yang terjadi. Belum diketahui berapa kerugian yang diderita, tambahnya. [wap]

Tags: