Banjir Bandang Rendam Sembilan Desa di Nganjuk

Petugas BPBD Nganjuk membantu warga korban banjir membersihkan lumpur dari dalam rumah saat air mulai surut, Selasa (28/4).

Petugas BPBD Nganjuk membantu warga korban banjir membersihkan lumpur dari dalam rumah saat air mulai surut, Selasa (28/4).

Nganjuk, Bhirawa
Ribuan rumah warga di sembilan desa pada Kecamatan Rejoso dan Kecamatan Lengkong terendam banjir setinggi 1 meter. Banjir bandang yang terjadi pada Selasa (28/4) dinihari itu akibat meluapnya Sungai Semantok yang bereda di wilayah Kecamatan Rejoso.
Desa di Kecamatan Rejoso yang terendam banjir selama semalam suntuk adalah Desa Rejoso, Sambikerep, Musir Lor, Musir Kidul, Banjarrejo, Klagen, Jatirejo dan Desa Mlorah. Sedangkan di Kecamatan Lengkong  hanya Desa Sawahan yang terendam air dengan  ketinggian banjir mencapai 1 meter.
Meski tidak menyebabkan korban jiwa,  banjir kali ini sempat membuat pakaian dan perabotan rumah milik sejumlah warga hanyut. Karena banjir yang datang dinihari itu terjadi saat sebagian warga telah terlelap tidur.
Seperti dialami Winoto (35)  warga Desa Musir Lor  yang mengaku kaget saat air tiba-tiba menggenangi rumahnya. Awalnya air masuk rumah setinggi lutut, sehingga Winoto yang terbangun dari tidur tidak sempat menyelamatkan perabotan rumahnya. “Pakaian dan perabot televisi sempat terendam air karena air datang dengan cepat,” aku Winoto, Selasa (28/4).
Kondisi yang hampir serupa juga dialami Mustakim warga Desa Rejoso yang rumahnya terendam air hingga 1 meter. Meski sempat menyelamatkan perabotan miliknya, namun sejumlah barang milik Mustakim tidak terselamatkan karena terendam air yang bercampur lumpur.
Banjir yang melanda dua kecamatan ini mulai surut setelah sempat menggenangi pemukiman selama kurang lebih lima jam. Begitu banjir surut, warga mulai membersihkan sisa-sisa lumpur di dalam rumahnya.
Joko Dewo petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk mengatakan, banjir kali ini merupakan banjir kelima kalinya yang terjadi selama 2015. Banjir bandang di Kecamatan Rejoso dan Lengkong ini lebih disebabkan faktor curah hujan yang tinggi dengan intensitas waktu yang cukup lama. Akibatnya Sungai Semantok yang melintas di delapan desa dan Sungai Bangle di Kecamatan Lengkong meluap tidak mampu menampung debit air. “Akibat debit air tinggi, itu tanggul darurat sepanjang 30 meter di Desa Musir Lor jebol, sehingga air merendam pemukiman warga,” ujar Joko Dewo.
Selama bencana terjadi, diakui Joko Dewo, petugas dari BPBD berupaya mengevakuasi warga dan perabotan ketempat yang lebih aman. [ris]

Tags: