Banjir Bandang Terjang Dua Desa di Tuban

Salah satu titik luberan air dari banjir bandang di Wilayah Kecamatan Palang Tuban.

Tuban, Bhirawa
Banjir Bandang kembali menerjang dua Desa di Kecamatan Palang Tuban pada Sabtu petang (22/2). Banjir ini terutama disebabkan kawasan setempat diguyur hujan lebat dan sungai avour yang ada tak mampu menampung debit air dari wilayah hutan yang sudah gundul.
Dua desa tersebut yang menjadi langanan adalah Desa Pucangan, tanggul Avour juga jebol beberapa waktu lalu saat terjadi banjir bandang. Belum sempat diperbaiki, banjir kembali datang dan merendam sawah sekitarnya.
Rekaman video amatir warga, air bah berwarna coklat tampak deras mengalir dan membanjiri sawah. Arus lalu lintas dari arah Rembes-Pakah juga terhambat, karena genangan air.
Selain di Desa Pucangan, banjir bandang juga menerjang di Desa Wangun. Derasnya air sampai melintas jalan setempat. Peristiwa ini sempat diabadikan oleh warga dalam bentuk video.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Yudi Irwanto mengatakan tim BPBD langsung ke lokasi. Untuk Pucangan air sudah surut dan di depan balai desa hanya genangan air karena sanitasi penuh. “Petugas BPBD membersihkan sampah dan kotoran yang menyumbat sanitasi,” terang Yudi Minggu (23/2).
Sedangkan untuk jalan Leran Wetan menuju Wangun, air meluber dari sisi selatan ke utara dan ada satu pohon asam tumbang tapi tidak sampai roboh ke jalan.
Banjir bandang di Kecamatan Palang sebelumnya terjadi pada 18 Februari 2020. Waktu itu salah satu relawan Tanggap Bencana (Tagana) Kecamatan Palang, Masnun mengungkapkan, tanggul sungai avour ini jebol karena tidak mampu menahan debit air saat hujan deras terjadi. “Tanggul ini jebol karena intensitas curah hujan tinggi,” sambung Masnun sambil menunjukan kondisi tanggul yang jebol.
Akibat jebolnya tanggul sepanjang kurang lebih lima meter tersebut, puluhan hektar tanaman padi milik warga yang berada di bantaran sungai terendam banjir
Sementara itu, sebuah bendungan Suci di Desa Wangun, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban juga dilaporkan jebol pada Sabtu (22/2) malam. Debit air tinggi setelah hujan lebat, tak sebanding dengan daya tampung DAM besar tersebut.
Kondisi ini langsung dilaporkan Camat Palang, Rohmat Mustofa pada BPBD Tuban. “Mohon bantuannya agar tidak terjadi luapan air lagi dengan menutup bendungan dengan tanah sekitar dengan peralatan bego,” terang Camat Rohmat.
Jebolnya bendungan ini, lanjut Camat Rohmat membuat persawahan sekitarnya terdampak. Upaya cepat yang harus dilakukan yaitu dengan menutup titik jebol dengan tanah di sekitarnya. Beberapa hari sebelumnya, tanggul avour di Desa Pucangan, Kecamatan Palang juga jebol. Sawah yang terdampak paling luas. Selain itu, arus lalu lintas juga melambat.
Untuk wilayah Desa Keradenan dan Pucangan Avour Suru satu sungai, air dari wilayah selatan Semanding dan Ngimbang. Sedangkan kalau Desa Wangun, air berasal dari hutan dan daerah sekitar. [hud]

Tags: