Banjir Bengawan Solo Meluas di Lima Kecamatan Kabupaten Lamongan

Bupati Fadeli saat sidak di lokasi yang terimbas banjir.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan, Bhirawa
Banjir akibat luapan air Bengawan Solo di Kabupaten Lamongan meluas terjadi di Lima Kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan.Akibatnya ribuan jiwa dan ratusan hektar tanah pertanian terdampak banjir.
Desa – desa yang ada di Lima Kecamatan itu antara lain Kecamatan Babat, Laren ,Maduran , Glagah dan Karanggeneng.
Dari data BPBD Lamongan terahir hingga Minggu(10/3) menyebutkan rincianya desa – desa dan kelurahan di Kecamatan – kecamatan yang terdampak banjir tersebut pertama adalah di Kecamatan Babat ada Empat Kelurahan yakni Kelurahan Banaran, Babat , Truni , Bedahan dengan total yang terendam banjir 224 Kepala Keluarga (KK) 1.045 Jiwa.
Di Kecamatan Laren tepatnya di Desa Durikulon,Keduyung, Pasanggrahan, Bulutigo,Mojoasem, Pelangwoot , Laren ,Siser dan Centini dengan total yang terendam banjir sebanyak 373 KK 1.865 Jiwa.
Kemudian di wilayah Kecamatan Maduran yang terdampak di Desa Jangkungsumo 200 meter jalan dusun terendam dengan ketinggian tanggul 70 m.
Lalu di wilayah Kecamatan Glagah di Desa Meluwur, Karangturi , Mendolo dan Konang dengan total yang terdampak 28 KK 140 Jiwa dan tanggul 30 m diDesa Meluwur dan Desa Karangturi 20 m.
Sementara untuk wilayah Karanggeneng yang terdampak banjir di Desa Mertani dengan total 54 KK 115 Jiwa.
Total seluruhnya jumlah KK yang trrdampak banjir di Lamongan hingga data terahir menyebutkan 679 KK 3.165 Jiwa . Dusun yang terendam banjir 200 dusun dari total tanggul 120 m.
Sementara untuk kerugian pertanian terjadi di wilayah Kecamatan Babat, Sejumlah 80 hektar tanaman Padi dan 20 hektar tanaman Polowijo terendam banjir dengan rata – rata ketinggianya bervariasi 30 cm hingga 60 cm.
Ketua Satlak Penanggulangan Bencana Alam Lamongan, Yuhronur Efendi membenarkan, bahwa saat ini ada 19 desa di 5 kecamatan tersebut 679 rumah yang sudah terendam banjir.
“Rumah yang terbanyak terendam ada di Kecamatan Laren, yaitu sebanyak 373 rumah terendam,” kata Yuhronur Efendi kepada wartawan.
Sementara untuk lahan pertanian hingga kini Dirinya menyebutkan ada ratusan hektar lahan warga terendam.
“Untuk lahan pertanian yang terendam, kami terus melakukan pendataan. Samoai saat ini ada ratusan lahan pertanian,” papar Yuhronur.
Pihaknya juga mempersiapkan personel dan alat berat jika sewaktu-waktu dibutuhkan dan digunakan. “Petugas, alat berat, bantuan sudah kami siapkan Jika dibutuhkan langsung kita kirim ke lokasi,” jelasnya.
Data yang dihimpun BPBD Lamongan menunjukkan 19 desa di 5 kecamatan yang terimbas banjir.
“Untuk kecamatan Laren terbanyak yang terkena imbas luapan Bengawan Solo, yaitu Desa Durikulon, Keduyung, Pesanggrahan, Bulutigo, Mojoasem, Plangwot, Laren, Siser dan Centini,” tambahnya.
Sementara debit air yang ada di papan ukur Lamongan hingga saat ini masih berstatus Siaga Merah dengan ketinggian air di papan ukur Babat setinggi 8.23 peilschal. Sedangkan di papan ukur yang ada di Laren setinggi 5.70 peilschal dan juga berstatus Siaga Merah. Untuk pintu air yang ada di Babat Barrage (Pintu Gerak Babat) saat ini juga dibuka semua. [mb9]

Tags: