Banjir di Pasuruan Putus Jalur Surabaya-Bali

Sejumlah warga di Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan melintasi banjir setinggi satu meter di wilayahnya, Senin (29/4). [Hilmi Husain]

Belasan Ribu Rumah di 12 Kecamatan Terendam
Pasuruan, Bhirawa
Intensitas hujan yang tinggi di kawasan hulu dan hilir mengakibatkan banjir melanda wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan. Akibatnya, banjir merendam dua jalan nasional di jalur pantura Pasuruan-Surabaya, tepatnya di Jalan Raya Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan dan Jalan Raya Ir Juanda, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan.
Selain jalur nasional lumpuh total, banjir juga melumpuhkan aktifitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di sejumlah sekolah. Tak hanya itu, puluhan ribu rumah warga di dua belas kecamatan di wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan juga ikut terendam banjir.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, ribuan rumah warga di delapan kecamatan di wilayah Kabupaten Pasuruan yang terendam air banjir berada di Kecamatan Kraton, Gempol, Bangil, Rembang, Rejoso, Gondangwetan, Grati dan Winongan.
Di wilayah Kota Pasuruan semua kecamatan terendam air banjir, yakni Kecamatan Gadingrejo, Purworejo, Bugul Kidul dan Panggungrejo. Ketinggian air banjir bervariasi mulai 1 hingga 2,5 meter. Sedangkan ketinggian air di jalan nasional di jalur pantura Pasuruan-Surabaya mencapai 90 sentimeter. Sehingga arus lalu lintas di jalur ini lumpuh total sejak pukul 23.00.
Agar tak menjadi kemacetan cukup panjang, petugas kepolisian mengalihkan jalur pantura Probolinggo-Surabaya dari jalur timur yakni harus memutar melalui jalur Warungdowo-Purwosari dan Gempol. Sebaliknya jalur barat yakni Surabaya-Probolinggo harus memutar dari Gempol-Purwosari dan Warungdowo.
“Ketinggian air di jalur pantura Kraton mencapai 80-90 sentimeter. Mulai pukul 23.00 kemarin malam semua kendaraan kami alihkan. Ada yang dialihkan melewati tol, ada pula yang kami alihkan baik dari arah timur maupun barat Pasuruan ke Purwosari,” ujar Kasat Lantas Polres Pasuruan Kota, AKP Kadek Mahardika di lokasi banjir di pantura Kraton, Senin (29/4).
Sejumlah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang terhenti di SDN Karang Ketug II, SDN Randusari, TK Dharma Wanita II dan SDN Tapaan di Kota Pasuruan. Ketinggian air di sejumlah sekolah itu mencapai 30 hingga 60 sentimeter.
“Kegiatan belajar mengajar sekolah SDN Karangketug II di liburkan. Karena lokasi dan sebagian besar ruangan kelas terendam air banjir,” kata Afifah, salah satu wali murid yang anaknya sekolah di SDN Karangketug II.
Air banjir masuk ke perkampungan warga mulai pukul 18.00 WIB, Minggu (28/4) malam. Bahkan, sebagian warga sejak semalam hari banyak bersiap untuk mengungsi. Karena ketinggian banjir lebih tinggi dari banjir sebelumnya.
“Biasanya banjir hanya sekitar 1 meter saja di jalan desa ini. Tapi kali ini lebih dari 2 meter lebih yang masuk ke pemukiman warga sejak setelah maghrib dan terpaksa banyak warga yang mengungsi,” tandas Muksin, warga Kelurahan Karangketug Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan.
Kepala BPBD Kota Pasuruan, Yanuar Afriansyah menyampaikan total rumah yang terendam banjir di Kota Pasuruan sekitar 15 ribu KK dengan ketinggian bervariasi antara 1 hingga 2,5 meter. Pihaknya juga memberikan bantuan berupa makanan dan posko pengobatan di beberapa titik yang tergenangi banjir. Termasuk juga sudah menurunkan perahu karet untuk mengevakuasi korban banjir.
“Begitu banjir kami sudah menurunkan perahu karet untuk mengevakuasi warga. Bantuan makanan sekitar ribuan bungkus maupun obat-obatan sudah kami berikan ke warga yang rumahnya terendam banjir. Di Dusun Karang Asem, Kelurahan Karangketug Kecamatan Gadingrejo ketinggian air mencapai 2,5 meter,” tegas Yanuar Afriansyah.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo ST meninjau lokasi banjir yang ada di seluruh wilayah di Kota Pasuruan. Teno panggilan akrabnya menyampaikan bahwa pihaknya mulai melakukan penataan.
Selain membersihkan semua gorong-gorong di area kawasan banjir, Pemkot Pasuruan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait penanganan banjir di Kota maupun Kabupaten Pasuruan.
“Peninjauan ke lokasi banjir ini untuk mengetahui sejauh mana permasalahan yang terjadi dilapangan. Hasilnya, kami sudah mulai melakukan penataan, gorong-gorong di kawasan banjir juga akan dibersihkan, sehingga saluran air bisa lancar. Kita juga berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait penanganan banjir di Kota maupun Kabupaten Pasuruan,” tandas Raharto Teno Prasetyo ST. [hil]

Tags: