Banjir di Probolinggo, Dinsos Dirikan Dapur Umum

Penuhi pasokan makanan korban banjir Dringu, Dinsos dirikan dapur umum. [wiwit agus pribadi]

Kabupaten Probolinggo, Bhirawa
Pasca banjir yang menerjang ribuan rumah di wilayah Kecamatan Dringu, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo mendirikan dapur umum untuk memenuhi pasokan makanan bagi masyarakat yang menjadi korban banjir. Guna penuhi pasokan makanan korban banjir di dua desa di kecamatan Dringu, Dinsos dirikan dapur umum. Sedangkan Baznas salurkan bantuan logistik bagi korban banjir Dringu.
Dapur umum tersebut ditempatkan di halaman Kantor Kecamatan Dringu sejak Minggu (28/2). Dalam sehari, dapur umum ini menyediakan 6000 bungkus nasi yang akan diberikan pada siang dan malam hari masing-masing sebanyak 3000 bungkus.
“Bantuan pasokan makanan ini dibagikan kepada warga terdampak banjir terparah di Desa Kedungdalem sebanyak 1000 bungkus dan Desa Dringu sebanyak 2000 bungkus,” kata Kepala Dinsos Kabupaten Probolinggo Achmad Arif, Senin (1/3).
Menurut Arif, pendirian dapur umum ini bertujuan untuk memenuhi pasokan makanan masyarakat korban banjir di Kecamatan Dringu. Nasi bungkus ini disiapkan dan diolah langsung di dapur umum oleh petugas Tagana (Taruna Tanggap Bencana). “Pasokan makanan ini akan didistribusikan langsung ke rumah-rumah warga terdampak banjir oleh petugas Tagana Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.
Arif menerangkan pendirian dapur umum ini dilakukan atas instruksi langsung dari Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari yang menginginkan agar masyarakat terdampak banjir bisa segera tertangani dengan baik dan jangan sampai merasa kelaparan. “Setelah ada instruksi dari Ibu Bupati, kami langsung bergerak cepat dengan mendirikan dapur umum yang tujuannya untuk memenuhi pasokan makanan bagi masyarakat terdampak banjir,” jelasnya.
Lebih lanjut Arif menambahkan dapur umum ini rencananya akan didirikan selama dua hari sampai besok sambil melihat perkembangan terbaru di lokasi banjir. “Harapan kami, keberadaan dapur umum ini bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan makan para korban banjir yang ada di Kecamatan Dringu,” tuturnya.
Dilain pihak sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat terdampak korban banjir yang ada di wilayah Kecamatan Dringu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo menyalurkan bantuan logistik bagi korban banjir.
Bantuan logistik berupa 5 kwintal beras dan 20 dos mie instans ini diberikan kepada Tagana (Taruna Siaga Bencana) Kabupaten Probolinggo di Dapur Umum yang ada di halaman Kantor Kecamatan Dringu.
Secara simbolis bantuan logistik tersebut diserahkan oleh petugas Tim Relawan Tanggap Bencana Baznas Kabupaten Probolinggo kepada Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo Achmad Arif didampingi petugas Tagana Kabupaten Probolinggo.
“Bantuan logistik ini merupakan bentuk support yang diberikan oleh Baznas Kabupaten Probolinggo kepada Tagana yang membuka Dapur Umum dalam menyediakan pasokan makanan bagi korban banjir yang ada di wilayah Kecamatan Dringu,” kata Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H. Ahmad Muzamil, Senin (1/3).
Menurut Muzammil, pemberian bantuan logistik ini bertujuan untuk ikut membantu meringankan beban kerja yang dilakukan warga terdampak banjir dalam membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumahnya.
Muzamil menegaskan bahwa bantuan logistik bagi masyarakat terdampak banjir ini merupakan salah satu items program Baznas Kabupaten Probolinggo berupa Probolinggo Peduli dalam hal ini tanggap bencana. “Semoga dengan motivasi bantuan logistik dari Baznas Kabupaten Probolinggo ini mampu menyentuh para aghniya’ yang kelebihan harta untuk membantu saudara kita yang sedang terkena musibah banjir,” harapnya.
Kabupaten Probolinggo, persisnya di Kecamatan Dringu, dilanda banjir susulan, Minggu (28/2) malam. Ketinggian air dilaporkan mencapai 1 meter. Sebelumnya, kawasan tersebut diterjang banjir pada Sabtu lalu (27/2). Esoknya, Minggu siang, banjir mulai dilaporkan surut.
Banjir kembali mulai merendam pemukiman warga pukul 18.00 WIB. Volume air terus naik hingga sekitar 1 meter. Warga terdampak banjir di Dusun Krajan Bandaran, RT 03 RW 02, Happy Lailatuansyah mengatakan, belum ada bantuan apapun yang diterimanya dan sejumlah warga sekitar. Total ada sekitar 25 orang terdampak banjir belum menerima bantuan. “Sejak pagi belum ada bantuan makanan, bukan cuma saya, warga lainnya juga,” ujarnya.
Penyebabnya diduga akibat jebolnya tanggul sehingga membuat aliran air sungai meluap ke kawasan pemukiman warga. BPBD Kabupaten Probolinggo menyebut ada 5 kecamatan banjir. Banjir datang saat hujan deras sejak Sabtu (27/2) malam. Ketinggian air bervariasi, mulai 1 hingga 1,5 meter. Lima kecamatan yang diterjang banjir Probolinggo itu yakni Kecamatan Tegal Siwalan, Kecamatan Leces, Kecamatan Pajarakan, Kecamatan Gending, dan paling parah di Kecamatan Dringu.
“Ada ribuan rumah di dua desa, Desa Kedung Dalem dan Desa Dringu banjir akibat luapan air dari Sungai Kedung Galeng. Petugas BPBD, Tagana dan TNI/Polri membantu warga korban banjir,” tandas petugas BPBD Kabupaten Probolinggo, Aries Setyawan.
Wakil Bupati Probolinggo, H.A Timbul Prihanjoko yang terjun langsung ke lokasi terdampak banjir menginginkan, penanganan bencana banjir di Kecamatan Dringu tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah saja. Tapi, Pemerintah Provinsi dan pusat diharapkan turun serta menanganinya banjir yang terjadi di dua desa setempat meliputi Desa Kedungdalem dan Dringu.
“Saya pinginnya ini tak hanya jadi urusan tanggung jawab pemerintah kabupaten, tapi provinsi maupun nasional. Kami tidak mampu menangani masalah banjir ini, karena sungainya juga besar,”ujarnya kepada wartawan, Senin (1/3).
Menurut Timbul penanganan banjir harus antar lembaga, tak hanya urusan Pemda. Semuanya mesti terlibat, lantaran dikhawatirkan adanya pengalihan fungsi lahan oleh warga. “Bisa jadi karena itu, ini perlu analisa yang mendalam,” tambahnya. [wap]

Tags: