Banjir di Sawotratap Sidoarjo Kian Parah

CIMG3746Sidoarjo, Bhirawa
Kondisi banjir yang melanda Desa Sawotratap, Gedangan tambah parah. Meski Rabu malam (18/6) lalu tak sampai turun hujan, tapi genangan air yang melanda sejumlah wilayah di desa itu, tak juga surut. Malah genangan air di sejumlah jalan desa justru makin tinggi dan meluas.
Seperti yang terjadi di Jl Hayam Wuruk, Genangan air di jalan ini semula hanya pada beberapa titik jalan saja. Tapi, Kamis (19/6) pagi, genangan air malah hampir menggenangi semua jalan itu. Pada beberapa titik yang genangan airnya tak terlalu tingi kini malah bertambah tinggi hingga mencapai 30 cm lebih. Genangan air yang terjadi di Jl Nala, juga semakin meluas. Semula hanya di sebagian jalan saja kini malah sudah menggenangi hampir semua panjang jalan.
Akibatnya genangan air di kedua jalan desa ini menganggu aktivitas warga di Jl Nala, sebuah Taman Kanak-Kanak terpaksa meliburkan siswanya. Sedangkan di Jl Hayam Wuruk sebuah pasar desa juga berhenti beroperasi. Sebab tempatnya terendam air padahal aktivitas pasar desa ini cukup ramai setiap harinya. Sedangkan genangan air di Jl Gajah Mada dan Jl Joyoboyo  sampai tiga hari ini terhitung mulai Selasa hingga Kamis kemarin, juga tak surut. Ketinggian tetap diatas 30 cm.
Sehingga tergenangnya jalan desa ini sangat mengganggu aktivitas warga Desa Sawotratap. Karena Sawotratap adalah desa yang sangat ramai dengan kegiatan warganya. Mulai pagi hingga malam. Sebab desa ini merupakan daerah urban dari berbagai pendatang dari luar daerah. Di sekitar desa ini, banyak terdapat industri besar, perkantoran, mal dan pertokoan besar.
Ada cerita menarik akibat genangan banjir yang terjadi hampir empat hari ini di desa itu. Seperti yang dialami Wiwik, salah satu warga Sawotratap yang jadi korban genangan air hujan itu. Ia bersama dua anaknya yang masih kecil, terpaksa pulang kampung ke daerah asalnya yaitu Kab Nganjuk, karena rumahnya telah kemasukan air. Di rumahnya hanya tinggal suaminya saja. Selain untuk jaga rumah, juga karena suaminya bekerja di Surabaya.
Sementara Kuslani, salah satu warga lainnya. Karena genangan air masuk rumah, ia terpaksa mengungsikan anak-anaknya saat tidur ke rumah tetangga sebelah, yang tak sampai kemasukan genangan air.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo, telah membuat tempat evakuasi bagi warga korban banjir itu, di gedung serba guna di Desa Bangah, Taman.
Disampaikan petugas BPBD Sidoarjo, Rabu (18/6) malam, di tempat itu juga disediakan dapur umum. Warga yang mengungsi di tempat itu, menurut petugas hanya ada sekitar 20 orang saja. Mereka berasal dari Desa Bangah dan dusun Sawo, Desa Sawotratap.
Menurut petugas, meski desanya terendam genangan air hujan, tapi banyak warga desa yang tetap tak mau meninggalkan rumah mereka. Mereka khawatir dan takut rumahnya kemalingan. Karena menurut mereka, ada-ada orang yang biasanya memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
Warga-warga yang seperti ini, kata petugas, biasanya hanya mengambil bantuan saja di tempat pengungsian, kemudian pulang lagi. Tak sampai tidur di tempat pengungsian. Seperti saat pembagian bantuan biscuit. Memang banyak warga yang mengambil, tapi setelah itu mereka pulang lagi.
Di tempat evakuasi itu menurut petugas, ada anak-anak kecil sampai orang dewasa. Mereka juga mendapat pemeriksaan kesehatan dari SKPD terkait. Misalnya penyakit kulit yang biasanya banyak terjadi karena genangan air.
Sementara itu, ada warga korban genangan air di Desa Tambak Sawah dan Tambak Rejo, Kec Waru serta warga di Desa Bohar, Taman, kemarin yang mengaku masih belum dapat perhatian dari Pemkab Sidoarjo. Kepala BPBD Sidoarjo, Ir Dwijo Prawito, mengatakan, laporan itu akan jadi catatan khusus untuk mendapat penanganan dan bantuan segera. [ali]

Keterangan Foto : Banjir yang terjadi di Desa Sawotratap, Gedangan, makin parah dalam empat hari ini. Warga desapun sampai melakukan aktivitasnya seperti mencuci peralatan dapur di depan rumah. [ali/bhirawa]

Tags: