Banjir di Sungai Kali Buntung, Bisa Akibatkan Bandara Juanda Terendam Banjir

Sekdaprov Jatim, Heru Tjahyono, bersama pimpinan dari OPD terkait, melihat proses evakuasi sampah di sungai kali Buntung. [alikus/bhirawa].

Sidoarjo, Bhirawa
Sekdaprov Jatim, Heru Tjahyono, Senin (20/1) pagi kemarin, menyempatkan waktunya memimpin langsung acara bersih-bersih sungai Kali Buntung dan sungai Sinir Kec Waru, Kabupaten Sidoarjo, yang mampet karena tersumbat berbagai jenis sampah, yang dibuang sembarangan oleh masyarakat.
Di lokasi sungai Kali Buntung, Heru Tjahyono, memimpin langsung koordinasi pengangkatan batang pohon waru yang dibuang oleh warga. Dampak dari sampah pohon waru tersebut, telah terjadi sumbatan berbagai jenis sampah di sungai itu, hingga satu kilometer ke arah barat atau ke arah Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.
Petugas gabungan dari Marinir, BBWS, DLHK Sidoarjo, BPBD Jatim dan BPBD Sidoarjo serta para relawan, kerja keras untuk bisa mengangkat batang-batang pohon waru yang dibuang sembarangan ke Sungai Kali Buntung tersebut.
Kepala BPPD Jatim, Subhan Wahyudiono, mengatakan pengangkatan sampah pohon waru itu, harus secepatnya selesai. Karena informasi dari BMKG Juanda, dalam waktu 10 hari kedepan ini, diprediksi hujan akan turun dengan intensitas curah tinggi.
“Terima kasih pada semua pihak yang peduli ikut dalam kegiatan ini. Perlu diketahui, bila terjadi bencana, kita semua harus bertanggung jawab. Maka untuk mencegah bencana, kita sepantasnya memang bahu-membahu,” jelas Subhan Wahyudiono, disela-sela ikut mendampingi Sekda, Heru Tjahyono, di lokasi.
Sekdaprov Jatim, Heru Tjahyono mengatakan aliran air dari Sungai Kali Buntung mulai dari hulu sampai hilir, harus diselamatkan. Kuncinya, masyarakat harus mendapat pelajaran yang sangat berharga, supaya tidak sembarangan membuang sampahnya ke sungai.
Menyadarkan masyarakat agar tidak sembarangan membuang sampah ke sungai Kali Buntung, dianggap Sekdaprov Heru Tjahyono, memang tidak gampang. Karena kondisi di sungai Kali Buntung, dianggap sudah parah.
“Untuk menyadarkan masyarakat supaya tidak sembarangan membuang sampah ke sungai, tidak hanya tugas dari Pemerintah. Tapi semua unsur masyarakat. Termasuk dari adik-adik mahasiswa yang ikut dalam kegiatan ini,” katanya.

Sekdaprov Jatim, Heru Tjahyono, memimpin koordinasi bersih-bersih sampah di sungai kali Buntung di Kec Waru, kemarin. [alikus/bhirawa]

Menurut Heru Tahyono, apabila sungai Kali Buntung ini sampai parah tertutup sampah, dirinya memprediksi wilayah Bandara Juanda yang ada di Kabupaten Sidoarjo itu, akan bisa banjir tergenang air.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Saroni Sugiarto, mengatakan untuk membersihkan sungai kali Buntung dari sampah memakai alat berat untuk mengeruk, pihaknya mengalami kesulitan space/ruang.
Namun pihaknya tetap berupaya agar sungai kali Buntung bebas sampah. Salah satu yang bisa dilakukan diantaranya secara rutin memberikan sosialisasi pada masyarakat yang tinggal di pingir sungai.
Sementara itu, Camat Waru, Fredik Suharto, menerangkan untuk membersihkan sampah di sungai kali Buntung, pihaknya telah mengkoordinir 15 desa yang wilayahnya dilewati sungai kali Buntung.
“Hasilnya, dalam hujan beberapa waktu ini, wilayah kecamatan Waru mulai bebas banjir dan genangan air,” katanya, dalam kegiatan tersebut.
Untuk membersihkan sungai kali Buntung mulai Desa Medaeng sampai dam di Desa Tambakrejo itu, ada 5 orang petugas khususnya. Petugas itu naik perahu dalam membersihkan sumbatan sampah di sungai kali Buntung.
“Juga kami mengintruksikan desa-desa, supaya membersihkan semua saluran tersier di desa yang menuju ke sungai kali Buntung,” katanya.
Fredik mengakui masalah banjir di wilayah Kec Waru, selama 30 tahun ini, kurang menjadi perhatian dari OPD terkait. (kus)

Tags: