Banjir Lagi, Pemkab Sidoarjo Akan Normalisasi Kalimati

Suasana banjir yang menggenangi wilayah Porong dan sekitarnya. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Hujan deras yang terterjadi di wilaya Sidoarjo dan sekitarnya pada Sabtu malam(10/2) membuat Jalan Rara Porong arah Malang dan sebaliknya banjir lagi. Rutinitas banjir tahunan, yang tentunya sangat mengganggu alur perekonomian hingga kini belum bisa teratasi. Mengingat wilayah Porong semenjat terjadi musibah lumpur lapindo kondisi tanahnya rendah.
“Selain itu, dulunya di wilayah lumpur Porong itu ada dua aliran sungai ikut terendam. Sehingga sekarang ini benban tumpuhannya hanya mengandalkan sungai ketapang saja. Akhirnya kondisinya tidak mencukupi hingga airnya lumber jalan yang mengakibatkan banjir di Jalan Raya Porong dan sekitarnya,” terang Kepala Dinas PU PR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Sigit Setiyawan, Minggu(11/2).
Untuk mengurangi volume air yang ada sekarang pihaknya telah menempatkan dua pompa dengan kekuatan 200 liter per detik. Satu pompa di tempatkan di Kalitengah dan satunya lagi di Kedung Gampil yang airnya dibuang ke Porong Kanal. “Bila ini nanti dirasa masih kurang, kami akan berkoordinasi dengan pihak BBWS untuk minta bantuan agar ditambah lagi pompanya,” jelas Sigit Setiawan.
Sementara itu di sisi yang lain, Pemkab Sidoarjo melalui Dinas PU PR terus mengupayakan mengatasi banjir tahunan yang menimpa lima desa di kecamatan Jabon, kelima desa tersebut antara lain desa Kupang, Kedung Rejo, Kedung Pandan, Semabung dan Kalisogo .
Dalam waktu dekat Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Berantas dibantu Dinas PU PR Kabupaten Sidoarjo akan segera melakukan pengerjaan Normalisasi Bangil Tak Kalimati Kedunglarangan.
Menurutnya, kondisi Kalimati sekarang ini lebarnya sekitar 30 meter dengan kedalaman sekitar 2 meter, akan dinormalisasi oleh BBWS Berantas dengan lebar antara 70 – 80 meter dengan pengerukan kedalaman mencapai 7 meter sedangkan panjangnya sekitar 7 Km. Proyek normalisasi akan segera dilakukan pengerjaanya, alat-alat beratnya juga akan didatangkan, target selesai pengerjaan kurang lebih 2 tahun tepatnya 747 hari.
Pemkab Sidoarjo berharap dukungan semua pihak khususnya warga desa Kedung Pandan dan Kedunglarangan untuk ikut membantu kelancaran pengerjaan proyek ini, warga tidak perlu khawatir terkait dengan proses penertiban bangunan maupun lahan pertanian milik warga yang ada di kalimati. “Sosialisasi ini salah satu tujuannya agar ada musyawarah antara BBWS Berantas, Pemkab Sidoarjo dan warga ada titik temu terkait proses penertiban” ujar Sigit. [ach]

Tags: