Banjir Lumpur di Jember Meluas

Foto: ilustrasi

Jember, Bhirawa
Banjir genangan yang disertai lumpur di Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, Jatim semakin meluas hingga mencapai 1.105 rumah dengan ketinggian berkisar 30 sentimeter hingga 2 meter pada Minggu (2/4) malam hingga Senin dini hari.
“Awalnya banjir hanya menggenangi sekitar 185 rumah warga di Desa Yosorati pada Minggu (2/4) sore, namun banjir meluas melanda Desa Sumberagung dan Desa Jatiroto hingga rumah warga yang terendam banjir mencapai 1.105 rumah,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo, di lokasi bencana, Senin (3/4).
Menurutnya, hujan deras yang mengguyur kawasan setempat pada Minggu (2/4) mulai pukul 13.00 WIB hingga 17.00 WIB mengakibatkan Sungai Telawang Yosorati meluap, sehingga banjir luapan tersebut menggenangi Desa Yosorati, Sumberagung, dan Desa Jatiroto di Kecamatan Sumberbaru. “Selain luapan sungai, banjir genangan yang bercampur lumpur tersebut juga berasal dari kiriman banjir hulu lereng Pegunungan Argopuro,” ujarnya pula.
Ia menyatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian banjir genangan yang disertai lumpur tersebut, karena semua pihak sudah siaga dan melakukan tindakan tanggap darurat dengan cepat baik di tingkat perangkat desa hingga muspika.
“Semua pihak dari perangkat desa, muspika, sukarelawan BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat bergerak untuk kerja sama membantu korban yang terdampak banjir genangan disertai lumpur itu,” katanya lagi.
BPBD Jember, lanjut dia, sudah menyiagakan dua perahu karet untuk melakukan evakuasi korban banjir di rumah yang ketinggian airnya mencapai 2 meter, sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
“Ada dua ekor kambing milik warga yang terjebak banjir genangan tersebut hingga mati karena terendam air selama beberapa jam,” ujarnya pula.
Menurut BPBD Jember, rumah korban yang terdampak banjir tercatat 1.105 rumah/KK, dengan rincian Desa Yosorati 185 KK, Desa Sumberagung 900 KK, dan Desa Jatiroto 20 KK.
Banjir juga merendam Pondok Pesantren Miftahul Ulum dengan jumlah santri sebanyak 185 orang, yaitu 100 santri perempuan dan 85 santri laki-laki, namun mereka tetap bertahan di pesantren karena banjir berangsur-angsur surut.
Ia menjelaskan upaya penanganan yang dilakukan yakni Tim Reaksi Cepat BPBD Jember, TNI, Polri, muspika beserta sukarelawan meninjau lokasi dan melakukan pendataan rumah warga yang terendam banjir.
“Kami juga memberikan bantuan berupa nasi bungkus, paket tambahan gizi, lauk pauk, dan paket peralatan kebersihan karena hari ini sebagian warga yang rumahnya sudah tidak lagi terendam banjir melakukan bersih-bersih dibantu sejumlah pihak,” ujarnya menambahkan.
Pada Senin siang, banjir sudah mulai surut, sehingga warga yang semalam sempat mengungsi di rumah sanak saudaranya sudah kembali ke rumahnya masing-masing untuk membersihkan rumah mereka dari sisa banjir lumpur tersebut. [ant]

Rate this article!
Tags: