Banjir Merata, Bupati Sidoarjo Ingatkan Warga Waspada

Kondisi banjir yang juga melanda tengah kota Sidoarjo, Lippo Mall, kemarin. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Curah hujan tinggi bersamaan dengan kondisi air laut naik alias rob, mengakibatkan di beberapa titik wilayah Sidoarjo mulai mengalami banjir. Selain wilayah Jl Raya Porong yang hingga kini belum surut, banjir juga melanda di tengah kota Lippo Mall, Desa Banjarkemantren, Gedangan, Wadungasri, Sruni, Sawotratap, bahkan Jl Raya Juanda sekitar Hotel Utami.
Melihat kondisi ini, Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, meminta warganya agar lebih berhati – hati dan waspada. Karena kondisi rob dan curah hujan tinggi masih akan terjadi.
“Memang kini lagi musim penghujan, yang penting pemerintah juga terus berupaya agar tak banjir. Kalaupun banker bisa segera diatasi dengan cepat agar tak mengganggu aktivitas warga,” tegas Saiful Ilah, Senin (21/1) kemarin.
Bupati juga mengaku selalu memonitor masukan – masukan banjir yang dilaporkan stafnya juga dari warga melalui HP-nya. ”Jadi tadi malam saya juga turun langsung ke lokasi banjir di Gedangan dan sekitarnya. Ternyata banjirnya tak lama, hanya sebentar saja sudah surut lagi,” katanya.
Terpisah Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (PU BM) Sidoarjo, Naning Setyaningsih mengatakan, posisi air laut sekarang ini sudah mulai pasang, tepatnya mulai tanggal 20 – 22 Januari 2019 ketinggian air laut mengalami pasang sampai 140 cm. ”Padahal kalau rata-rata tiap hari normal hanya sekitar 90 cm hingga 100 cm. Bahkan kalau surut juga bisa sampai 50 cm,” jelasnya.
Sedang kondisi curah hujan yang telah terjadi sekarang ini untuk wilayah Stasiun Seruni volumenya mencapai 178 mm, Stasiun Banjarkemanter 125 mm yang berpengaruh ke wilayah Sidoarjo utara. Sementera untuk Stasiun Porong volume hujan mencapai sekitar 117 mm yang berpengarun kepada wilayah selatan, Porong dan sekitaranya.

Genangan air hujan di depan Hotel Utami, Juanda, menimbulkan kemacetan yang panjang di Jl Raya Juanda menuju arah Aloha, Gedangan.[ alikus/bhirawa]

Sementara itu, lima kecamatan di Kab Sidoarjo dilaporkan banjir, akibat hujan deras dan lama pada Minggu sore (20/1) kemarin. Meliputi Kec Porong, Waru, Sedati, Taman dan Gedangan. Sampai Senin pagi (21/1) banjir belum surut di sejumlah titik. Seperti terjadi di Kec Waru, Sedati dan Gedangan. Di kawasan Tropodo Indah, Kec Waru, air hujan masuk rumah warga.
Menurut Sucipto, warga setempat, genangan sampai sebetis orang dewasa. Sementara Markus, di Perum AL Juanda, juga masuk rumah pada malam hari. Genangan air hujan di depan Hotel Utami, Juanda, setinggi 1 ban minibus telah menyebabkan kemacetan lalu lintas yang panjang ke arah Aloha, Gedangan.
Kartika, warga Perum Kepuh Permai Waru, yang tinggal 20 tahun disana mengatakan banjir yang terjadi karena banyak lahan kosong telah menjadi perumahan dan pabrik. Juga banyak bangunan liar diatas sungai. ”Hampir masuk rumah, pagi ini masih ada genangan,” katanya, Senin (21/1) kemarin.
Sementara Ratna, warga Perum Pondok Chandra, Waru, berpendapat banjir terjadi karena banyak sampah. Ia sering melihat banyak warga kos – kosan membuang sampah ke sungai dengan seenaknya. Juga para penjual makanan. Mereka membuang sampah begitu saja tanpa kesadaran. ”Tak ada aparat yang menegur sehingga warga yang kena dampaknya saat banjir seperti ini,” katanya.
Dalam kesempatan beda, Kepala Bakorwil III Malang, Drs Beny Sampirwanto, menjelaskan wilayah Sidoarjo jadi wilayah kerjanya. Terkait banjir yang sering terjadi di Sidoarjo pihaknya akan melakukan pembicaraan dengan Bupati. Butuh dana besar untuk mengatasi banjir ini. Karena kondisi Sidoarjo beda dengan Surabaya. Sidoarjo areanya luas sehingga butuh pompa air yang banyak. ”Kami akan melaporkan pada Gubernur dan akan menyurati Pemerintah Pusat,” katanya. [ach.kus]

Tags: