Banjir Merata, Kado Cantik HUT Kota Surabaya Ke-723

2-gehSurabaya, Bhirawa
Menjelang Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-723 beberapa kawasan tergenang banjir, Senin (30/5) kemarin. Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur kota metropolitan sejak pukul 17.00 WIB membuat sejumlah kawasan langganan banjir tergenang.
Dari pantauan Bhirawa, sepanjang Jalan Indragiri saluran air tidak terlihat lantaran tertutup air hujan. Hal ini membuat pengendara motor melambatkan lajunya. Sebuah pohon berukuran sedang pun tumbang lantaran hujan deras disertai angin. alhasil, kemacetan pun terjadi. Tidak ada satupun petugas Pemkot yang berada di lokasi tumbangnya pohon.
“Saya kira hanya genangan saja, setelah saya terobos lah kok malah mogok,” kata salah satu pengendara motor yang menuntun motornya sedang mogok di sekitar Jalan Indragiri, kemarin.
Sementara, Beberapa kawasan yang tergenang banjir seperti Mulyosari juga mulai tergenang air setinggi lutut orang dewasa. Di kawasan jalan Ciliwung pun juga terlihat air menggenangi jalan, membuat sejumlah kendaraan motor mogok saat melewati jalan Ciliwung. “Motor mogok setelah nekat menerobos banjir,” kata salah seorang pengguna motor.
Di kawasan Barat seperti Benowo, HR Muhammad, Mayjen Sungkono hingga di ujung timur Kota Surabaya tergenang banjir. Beberapa diantaranya hanya jalan umum saja, namun sebagian lainya masuk ke rumah – rumah warga.
Seperti yang terjadi di kawasan Mulyorejo Surabaya. Banjir menggenangi rumah – rumah warga di kawasan tersebut. Tidak hanya saat ini saja, setiap kali turun hujan, rumah warga di kawasan tersebut hampir dipastikan disambangi genangan air.
Seperti yang dituturkan oleh warga Mulyorejo tengah 3A no 5C Surabaya, Sugik yang mengeluhkan banjir yang selalu datang setiap kali turun hujan. “Sudah langganan mas, setiap hujan pasti banjir,” ujarnya kepada wartawan.
Sugik mengaku telah menanyakan ke Pemerintah Kota terkait kampungnya yang terus – menerus kebanjiran. Sebab, saat ini Sugik tengah menjalankan bisnis konveksi yang rawan terkena air. “Saya sudah tanya dan protes, tapi tetap saja seperti ini. Usaha saya ini kan tidak bisa kena air mas,” keluhnya.
Sugik menceritakan bahwa dirinya kerap kali mengalami kerugian akibat banjir tersebut, beberapa alat printernya rusak, serta kain – kain yang setengah jadi terendam air.
“Pernah waktu saya tinggal mengirim pesanan, tiba – tiba hujan, dan akhirnya alat-alat produksi saya banyak yang rusak, serta beberapa kain glondongan dan bahan setengah jadi ikut terendam,” kenangnya.
Sugik berharap agar Pemerintah Kota Surabaya lebih memperhatikan nasib warga seperti dirinya. Sugik meminta Pemkot lebih serius dalam menangani masalah banjir di Kota Surabaya. “Ini kan HUT Kota Surabaya, ayolah pemerintah beri warganya kado yang cantik yakni bebas banjir. Masak HUT Surabaya warga dikado banjir,” protesnya.
Dilaporkan pula, banjir sempat menggenangi kawasan Ngagel Tirto. Mnurut sejumlah warga, banjir pada hujan kali ini sudah masuk ke dalam rumah warga. “Tahun ini air sudah masuk rumah sekitar semata kaki. Tahun lalu belum, paling sampai depan rumah,” ungkap Triyanto, warga Ngagel Tirto.
Daerah Tambak Bening di Surabaya Timur juga dilaporkan tergenang. Selain itu, kawasan Semolowaru juga diberitakan sejumlah warga tergenang air dalam waktu cukup lama.
Sementara, Kepala Bidang Pengendalian Banjir Dinas PU Surabaya, Samsul Hariadi mengaku kali ini pihaknya ‘kecolongan’. “Lha prediksinya ini sudah masuk musim kemarau, ternyata hujan” katanya.
Untuk mengatasi genangan air, kata Samsul, Dinas PU sudah memaksimalkan pompa air. “Semua rumah pompa ada 55, ada 12 yang dipelihara makanya gak jalan semua,” ujarnya. (geh)

Tags: