Banjir Rendam Kraton, Pantura Pasuruan-Surabaya Lumpuh

Pengendara motor menaikkan motornya menggunakan jasa angkut becak bersama warga saat melintasi Pantura Pasuruan-Surabaya di Jl Raya Tambakrejo Kecamatan Kraton  yang terendam banjir, Kamis (5/2).

Pengendara motor menaikkan motornya menggunakan jasa angkut becak bersama warga saat melintasi Pantura Pasuruan-Surabaya di Jl Raya Tambakrejo Kecamatan Kraton yang terendam banjir, Kamis (5/2).

Pasuruan, Bhirawa
Jalur Pantura Pasuruan-Surabaya di Jl Raya Tambakrejo Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan terendam air banjir mencapai 80 cm, Kamis (5/2). Itu akibat meluapnya Sungai Welang di pinggir jalan raya perbatasan Kota dan Kabupaten Pasuruan. Sehingga arus lalu lintas di jalur ini lumpuh total sejak pukul 01.00 hingga 10.00.
Selain melumpuhkan jalur Pantura, ribuan rumah warga di Dusun Karangasem dan Keradenan Kelurahan Karangketug Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan dan sejumlah desa Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan juga terendam banjir.
Pantuan di lokasi Kamis (5/2) pagi, ratusan kendaraan dari kedua arah terjebak kemacetan di Kecamatan Kraton hingga sepanjang 10 km. Kendaraan yang terjebak macet didominasi truk-truk besar yang melintas di malam hari.
Sedangkan pengendara roda dua yang tak sabar menunggu air surut terpaksa mencoba melintasi banjir, namun banyak yang mogok karena air masuk ke mesin. Sehingga para pengendara motor tersebut terpaksa menuntunnya. “Saya putuskan untuk menerobos air banjir ini karena saya hendak kerja di shift pagi. Tapi begitu saya terjang ternyata motor saya mogok. Terpaksa saya ke bengkel terdekat untuk membetulkannya agar bisa hidup kembali,” tandas Hariadi, salah seorang bekerja pabrik di PIER.
Agar tidak menjadi kemacetan cukup panjang, petugas kepolisian mengalihkan jalur Pantura untuk dari jalur timur yakni Probolinggo-Surabaya harus memutar melalui jalur Warungdowo-Purwosari-Pandaan dan Gempol. Begitupula sebaliknya jalur barat yakni Surabaya-Probolinggo harus memutar dari Gempol-Pandana-Purwosari dan Warungdowo. “Mulai pukul pukul 01.00 dini hari sudah kami alihkan jalur ini. Karena ketinggian air di Pantura Kraton sudah mencapai 80 cm,” kata AKBP Asep Akbar Hikmana di lokasi banjir.
Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah hulu seharian sejak Rabu (4/2) membuat Sungai Welang tidak mampu menampung tingginya debit air. Banjir kiriman tersebut akhirnya meluber ke permukiman warga hingga jalan raya. Ketinggian air banjir bervariasi mulai 1-2 meter sehingga membuat warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. “Tak ada hujan tiba-tiba air datang begitu cepat dari Sungai Welang mulai pukul 23.00. Kamipun langsung menyelamatkan barang-barang agar tidak terendam banjir. Kemudian kami langsung mengungsi ke tempat yang lebih tinggi,” kata Maksum Latif, warga Dusun Karangasem.
Ia hanya berharap agar pemerintah setempat memberi bantuan berupa nasi bungkus. Pasalnya, warga sudah tidak bisa melakukan aktivitas di rumah. Termasuk juga agar secepatnya kembali melakukan upaya menormalisasi sungai. Dengan menormalisasi, warga bisa terbebaskan dari banjir tahunan ini.
“Yang kami inginkan hanya satu,  agar pemerintah segera melakukan pengerukan Sungai Welang. Tujuannya agar kami semua bersama ribuan warga yang terkena banjir ini bisa bebas dari tamu yang tak diundang ini,” jelas Maksum Latif.
Selain terjadi di Kecamatan Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan dan Kecamatan Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, banjir juga melanda 3 kecamatan lainnya. Ketiga kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Rembang 65 KK, Bangil 1.500 KK dan Beji 400 KK. Tak hanya itu, ratusan hektare areal persawahan dan tambak juga tenggelam
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan M Slamet menyampaikan total yang terendam banjir di Dusun Karangasem dan Keradenan sekitar 1.500 KK dengan ketinggian mencapai 1-2 meter. Pihaknya juga memberikan bantuan berupa makanan dan posko pengobatan di beberapa titik yang tergenangi banjir. Termasuk juga sudah menurunkan perahu karet untuk mengevakuasi korban banjir.
“Begitu banjir kami sudah menurunkan perahu karet untuk mengevakuasi warga. Bantuan makanan sekitar 1.200 bungkus maupun obat-obatan sudah kami berikan ke warga yang rumahnya terendam banjir,” ujar M Slamet. [hil]

Tags: