Banjir Sampang Surut, Warga Jadi Korban Leptospirosis

Suasana di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang

Suasana di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang

Sampang, Bhirawa
Meski banjir di Kota Sampang sudah surut, warga terdampak banjir sudah menjadi korban Leptospirosis, satu warga meninggal atas nama Anwari, 50, warga Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Dalpenang, Kota Sampang, positif terserang virus Leptospirosis. “Sedangkan tiga warga yang lain masih dicurigai terdampak Leptospirosis,” kata Farid Bil Fagih, Kabid P2PK Dinkes Kabupaten Sampang, Senin (17/10).
Warga korban banjir di Kabupaten Sampang waspada ancaman penyakit leptospirosis. Bakteri leptospira yang disebabkan kencing tikus itu mulai menghantui warga. Kali ini sudah terdapat dua warga yang positif terjangkit. Satu korban tidak bisa tertolong setelah sempat ditangani medis.
Menurut Farid Bil Faqih Korban meninggal, Anwari, 50, warga Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Dalpenang, Kota Sampang sempat dilarikan ke rumah sakit RSUD Sampang. Namun, nyawanya tidak tertolong. “Sementara korban lainnya bernama Faterah, 56. Warga Jalan Suhadak, Kelurahan Dalpenang saat ini, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo Surabaya untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut, sedangkan dua orang lainnya yakni, Busiri (55) warga Dusun Glisgis, Desa Gunung Maddah, Kecamatan Sampang Kota, dan Caresta Amindiya (6) warga Jl Pemuda Sampang Kota sudah menjalani medis dan dipastikan sembuh,” tambahnya.
Banyak korban yang terdeteksi bakteri urine tikus itu meninggal. Dinas Kesehatan Sampang menghimbau pada  warga Sampang, untuk lebih mawas diri menjaga kesehatan. Utamanya warga yang berada di kawasan banjir.
Gejala penyakit ini hampir sama dengan penyakit flu dan demam. Biasanya baru bisa didiagnosis setelah hari keempat atau kelima. “Biasanya saat didiagnosis pasien terkena ginjal akut. Itu akibat penyebaran bakteri leptospira,” terangnya. [lis]

Tags: