Banjir Sidoarjo Rugikan KAI Rp250 Juta Perhari

Suasana perbaikan atau peninggian rel kereta api di Porong yang masih tertutup air. [achmad suprayogi/bhirawa]

Suasana perbaikan atau peninggian rel kereta api di Porong yang masih tertutup air. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Bencana banjir yang masih menggenang wilayah Porong sepanjang hampir 500 meter. Selain Jl Raya Porong posisi genangan air juga masih merendam rel Kereta Api Indonesia (KAI) hingga di atas 40 cm. Kondisi ini membuat PT KAI Indonesia merugi hingga Rp250 juta per hari, karena kereta api tidak bisa operasional.
Manajer Humas PT KAI Daop (Daerah Operasional) Surabaya 8, Suprapto, kepada wartawan, Selasa (16/2) kemarin mengakui kalau kerugian itu meliputi kehilangan pendapatan, penambahan biaya operasional kereta dan perbaikan dan peninggian rel. Secara keseluruhan kerugian yang kami alami masih dalam tahap perhitungan. Namun untuk pendapatan yang hilang dalam sehari sekitar Rp250 juta.
Lebih lanjut, dijelaskan Suprapto, setiap hari ada sebanyak 30 perjalanan kereta penumpang dan dua kereta barang yang melintasi jalur rel kerata api di Porong. Dengan tertutupnya jalur rel Porong sebagian perjalan kereta dibatalkan dan sebagian dialihkan ke jalur rel lain.
”Jadi jalur kereta api di Porong tak bisa dilewati sejak Kamis, 11 Februari 2016, pukul 19.00 wib. Hingga saat ini juga belum bisa dilewati. Info terakhir yang kami terima dari petugas di lapangan, ketinggian air masih di atas 40 cm dari kop rel,” jelas suprapto.
Maka untuk mengatasi masalah itu, sejak kemarin pihaknya telah berupaya melakukan peninggian rel. Sebanyak enam gerbong berisi kricak telah didatangkan. Namun Suprapto belum bisa memastikan apakah peninggian itu bisa mengatasi masalah itu. ”Kalau ditanya kapan rel sudah bisa dilewati, tergantung Gusti Allah memberi hujan lagi atau tidak,” ujarnya.
Pj Bupati Sidoarjo, Drs Ec Jonathan Judianto M MT mengatakan, atas instruksi Gubernur Jatim penyelesaiannya harus menggunakan pompa, tadi kami telah melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi Jatim, BPBD Sidoarjo, Dinas PU Pengairan Provinsi dan Sidoarjo serta BPLS sudah siagakan 18 pompa siap operasinal. ”Sudah ada dibeberapa titik yang bisa dipasang pompa, sementara baru ada enam titik yang dipasang,” katanya.
Menurutnya, rel yang bisa dilewati KA itu maksimal ketinggian sekitar 9 cm. Karena kondisi airnya masih di atas 9 cm, maka terus diupayakan agar permasalahan banjir bisa diatas secara bertahap. Makanya dengan diperbanyak pompa-pompa itu, semoga bisa mengurangi banjir yang masih tinggi. [ach]

Tags: