Bank Jatim Dukung FKPPI Berdayakan UKM

Plt Ketua FKPPI Jatim R Tjahjo Widodo, SH, MHum saat memberikan keterangan dalam rapat Pengurus di Sentra Kuliner Romokalisari, Surabaya.

Sukseskan Program Gubernur Wujudkan Jatim Bangkit
Surabaya, Bhirawa
Upaya Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI) Jawa Timur untuk memberdayakan sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan mendapat respon positif berbagai pihak. Adanya dukungan berbagai pihak, mulai dari Balai POM Surabaya, Bank Jatim, Bank UMKM dan Perguruan tinggi tersebut disampaikan Plt Ketua DPD FKPPI Jatim, R Tjahjo Widodo.

“Balai Pom Surabaya bersedia memberikan pembinaan mutu kualitas produk UKM dan sosialisasi perizinan akan ada jadwal pembinaan,” kata Tjahjo Widodo saat dikonfirmasi Bhirawa, Kamis (22/4). Lebih lanjut menurut Tjahjo, Bank Jatim dan Bank UMKM juga sudah menyatakan kesiapannya untuk mendukung upaya FKPPI dalam memberdayakan UKM Binaan.

“Informasi dari Bapak Dirut Bank Jatim, ada alokasi dana untuk UKM dengan menggunakan dana PEN. Nanti skimnya bisa menggunakan kredit mikro, pundi kencana (ritel) dll. Pengajuan dan pelaksanaannya melalui kantor cabang di daerah kota/kabupaten,” jelas Tjahjo mengutip pernyataan dukungan Dirut Bank Jatim. Bukan Bank Jatim saja, Bank UMKM jelas Tjahjo juga siap melakukan kerja sama dengan melalui Perguruan Tinggi pendamping.

“Kami lebih lanjut akan ajukan permohonan pendampingan dari LPPM UPN Jatim. Surat segera kami luncurkan,” kata Tjahjo penuh semangat.

Sebagaimana diketahui Pengurus Daerah XIII Keluarga Besar FKPPI Jatim saat menggelar rapat beberapa waktu lalu di Sentra Kuliner Romokalisari, Surabaya bertekad mendukung Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang telah mencanangkan program Jatim Bangkit di 2021.

“Kami menargetkan produk UKM dari kelompok binaan FKPPI dan masyarakat bisa lebih berkembang,” tegas Tjahjo yang juga mantan Kepala Bakorwil V Jember ini.

Ia menegaskan, peningkatan kualitas produk UKM akan terus dioptimalkan. Mulai dari produksi, perizinan, hingga pemasaran produk melalui offline maupun online. Pihaknya juga bakal menggandeng sejumlah pihak untuk bisa merealisasikan pemberdayaan UKM tersebut.

“Kami akan gandeng Disperindag, BPOM, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Kominfo. Nanti akan disiapkan pelatihan khusus dengan melibatkan pihak terkait. Seperti melengkapi perizinan hingga pemasaran yang akan dikuatkan pada sistem online,” jelas Tjahjo.

Hampir seluruh kabupaten dan kota di Jatim jelas Tjahjo ada FKPPI dan semuanya aktif. “Berawal dari Surabaya, selanjutnya bisa diikuti daerah lain untuk mendukubg program Jatim Bangkit di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya.

Ketua DPC FKPPI Kota Surabaya, Anis Busroni menambahkan, saat ini tercatat 328 UKM binaa FKPPI yang aktif di Surabaya. Mayoritas produknya adalah makanan dan minuman dan yang terdaftar sebagai mitra pendampingan sebanyak 68 UKM.

Dari sarana pemasaran, pihaknya juga memiliki aplikasi berbasis website yakni Lapak Warga untuk menjual produk hasil UKM. Namun ke depan untuk pengembangan pemasarab, produk juga akan dipasarkan lebih luas melalui market place seperti Buka Lapak atau Shopee.

Sementara, Wakil Ketua FKPPI Surabaya, Eko Rahardjo akan terjun langsung dalam melakukan pendampingan pelaku UKM. Mulai peningkatan skill hingga mutu produk.

“Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan Komisi B DPRD Jatim, Alhamdulillah merespon baik dan akan mendukungnya. Agar kami juga bisa dibimbing,” pungkasnya. (geh)

Tags: