Dirut Bank Maspion Herman Halim (tengah) saat public expose, Selasa (20/6).
Surabaya, Bhirawa
PT Bank Maspion Indonesia Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2016, Selasa (20/6). Tercatat, perseroan berhasil membukukan laba bersih sekitar Rp 68, 16 miliar atau naik 69,59 persen dibanding tahun lalu yang hanya sebesar Rp 40,19 miliar.
Direktur Utama Bank Maspion Herman Halim menyampaikan pada periode tahun buku 2016, Bank Maspion juga berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 4,19 triliun dan menyalurkan kredit sejumlah Rp 4,18 triliun.
“Dengan ini, perolehan margin untung kita lebih bagus dibandingkan pada 2015,” ujar Herman di salah satu hotel Surabaya, Selasa (20/6).
Meningkatnya laba bersih ini, dia melanjutkan, berdampak positif pada kinerja rasio-rasio keuangan. Antara lain, return of asset (ROA) dari 1,10 persen (2015) naik 1,67 persen (2016). Lalu, return of equity (ROE) dari 6,37 persen (2015) menjadi 7,62 persen (2016).
Bank Maspion juga berhati-hati dalam penyaluran kredit. Herman menyebutkan, rasio Non Performing Loans (NPL) Perseroan hingga akhir 2016, berkisar 0,91 persen. Atau di bawah kondisi industri yang berada di level 2,93 persen.
Ada pun penyaluran kredit ditujukan pada sektor riil sampai Desember 2016, portofolio kredit terbesar ke sektor perdagangan mencapai 40,96 persen dan industri sekitar 26,43 persen.
Herman juga mengaku ke depannya Bank Maspion akan fokus pada pelayanan berbasis digital banking. Pada 2017 ini, Bank Maspion meluncurkan Maspion Virtual Account (MAVA) kepada nasabahnya, yang mencapai sekitar 80 ribuan.
MAVA yakni nomor identifikasi yang disediakan bagi pelanggan atau mitra bisnis nasabah. Dengan target, memberikan kemudahan dan kecepatan transaksi pembayaran bagi nasabah yang bergerak dengan banyak mitra. “Seperti rumah sakit, sekolah, perumahan dan lain sebagainya,” paparnya.
Manfaat yang diterima nasabah dengan adanya MAVA ini, di antaranya informasi transaksi real-time, optimalisasi pengelolaan dana real time, kemudahan identifikasi penerimaan dan kemudahan rekonsiliasi.
Herman menambahkan, pembayaran dengan MAVA terbilang fleksibel. Karena pembayar tidak harus memiliki rekening di Bank Maspion. [ma]
