Banser Bersepeda ‘Onthel’, Jombang- Surabaya

7-foto B rur-Resolusi _berangkat makam mbah wahabJombang, Bhirawa
Ratusan Banser dari beberpa daerah melakukan Kirab Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama (NU) dengan menggunakan sepeda “onthel”. Kirab dimulai dari Makam KH Hasyim Asy’ari Pesantren Tebuireng menuju Makam KH Wahab Chasbullah Tambak beras dan berakhir di Surabaya.
Antusias Banser dan juga diikuti warga NU lain untuk mengikuti napak Tilas Resolusi Jihad Ulama NU yang diprakarsai Museum NU Surabaya terlihat sangat besar. Sejak sore mereka telah datang di pesantren Tebuireng yang didirikan KH Hasyim Asy’ari. Dengan berseragam lengkap Banser , para pengaja benteng ulama ini, mayoritas mengendarai sepeda onthel jenis hordok (sepada kuno).
Tidak kurang tiga ratus anggota Banser yang ikut dalam acara yang sebelumnya diawali dengan upacara di halaman Ponpes Tebuireng, dengan inspektur upacara yang dipimpin langsung Pengasuh Pesantren tebuireng, KH Sholahudin Wahid (Gus Sholah) yang juga putra pendiri NU KH Hasym Asyari.
Gus Sholah mengatakan sangat bangga dengan acara napak tilas Resolusi Jihad NU tersebut. Gus Sholah yang bersarung dengan mengenakan baju koko warna putih berkopyah hitam tersebut, meminta kepada khususnya warga NU untuk meneladani tokoh dan pejuang NU semisal KH Hasyim Asy’ ari dan KH Abdul wahab Hasbullah.” Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan semangat untuk mengingat perjuangan para Ulama NU untuk bangsa,” tuturnya.
Adik Presiden RI keempat, KH Abdurrahman Wahid ini juga menyinggung adanya tulisan dari sebuah majalah yang meberitakan tentang algojo 1965 yang dalam tulisan tersebut muncul sejumlah nama dari kalangan NU sebagai pihak yang tidak terpuji.
“Ini ditulis dari satu perspektif yang berbeda dengan perspektif yang ada pada kita, perspektif yang tidak menyakitkan. Sebenarnya sudah ada buku yang ditulis oleh PBNU, tapi menurut saya itu tidak cukup. Dan buku itu pun perlu diperbaiki dalam tehnis penulisannya, sehingga bisa memperoleh pengakuan dari pihak-pihak yang berbeda perspektif dari kita. Mudah- mudahan kita diberi kekuatan dan motifasi untuk bisa mengubah itu. Ansor dan Banser sebagai pihak yang di depan pada tahun 1965, saya ajak untuk menulis peristiwa itu, dengan perspektif kita,” pungkas Gus Sholah dalam arahanya.
Selanjutnya, setelah dilaksanakan upacara pemberangkatan, Gus Sholah menyerahkan bendera Pataka kepada peserta kirab yang di tempatkan di sebuah mobil jeep terbuka. Sesaat kemudian, adik kandung Presiden RI ke 4, KH Abdurrahman Wahid ( Gus Dur) ini dengan didampingi Wabup Jombang, Ny Hj Mundjidah Wahab yang juga putri pendiri NU, KH Wahab Chasbullah, Kapolres Jombang, AKBP Ahmad Yosep Gunawan, memberangkatkan Napak Tilas Resolusi Jihad NU ke 2 itu menuju Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang.
Di tempat itu, peseta napak tilas menggelar doa bersama di makam KH Abdul Wahab Chasbullah yang baru saja mendapat gelar sebagai pahlawan nasional. “Kegiatan napak tilas seperti itu sangat penting, sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan para Pahlawan. Dengan demikian bisa menyemangati untuk kita ke depan, dan kami berharap tidak hanya mengenang sejarahnya saja. Akan tetapi generasi sekarang dan yang akan datang bisa mencontoh ruhul jihad beliau yang sebagai pencetus resolusi jihad tersebut, ” ujar Mundjidah yang juga mantan ketua Muslimat NU Jombang mengatakan.
Katua Panitia Napak Tilas Resulusi Jihad NU, M Hamzah mengatakan, pada tahun ini, Napak Tilas Resolusi Jihad NU memang hanya diwajibkan untuk Banser karena ada nilai historis antara Resolusi Jihad dan kader kader NU dan para ulamanya. Namun, kata Minan, masyarakat umum juga banyak yang ikut dalam acara tersebut. “Memang hanya diwajibkan untuk Banser. Namun warga umum juga banyak yang ikut berpartisipasi. Berapa jumlahnya belum ada konfirmasi, tapi kelihatannya juga ratusan warga umum yang ikut, ” ujarnya.
Napak tilas Resolusi Jihad ini ditambahkannya, akan berakhir hingga  Surabaya, yakni dari Pesantren Tebuireng, Jombang, Makam KH Wahab Chasbullah Tambakberas, kemudian ke Surabaya. ” Nanti singgah di Trowulan, napak tilas ini secara estapet, yang melibatkan Banser Jombang, Mojokerto, Sidoarjo dan terakhir Surabaya,” pungkasnya. [rur]

Keterangan Foto : Sejumlah Banser melakukan aksi Kirab Revolusi Jihad dengan bersepeda ‘onthel’. Kirab dimulai dari Makam KH Hasyim Asyari Tebuireng, menuju Makam KH Wahab Hasbullah d berakhir di Surabayaa. [ramadlan/bhirawa].

Tags: