Banser – Warga Pasuruan Bersih-bersih Sungai

7-FOTO KAKI hil-1412-bersih-bersih saluran sungai2Pasuruan, Bhirawa
Demi meminimalisir resiko banjir yang terjadi setiap tahun, ratusan Banser yang tergabung dalam Banser Tanggap Bencana (Bagana) Kabupaten Pasuruan dan ratusan warga di sekitar bantaran sungai Welang, Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan tumplek blek ke sungai Welang dan anak-anak sungai untuk menormalisasi, Sabtu (13/12). Mereka turun langsung agar aliran arus sungai menjadi lancar.
Tak hanya menormalisasi, ratusan Bagana juga menyusuri sungai dengan menaiki perahu motor. Pantuan di lokasi, ratusan Bagana dan ratusan warga di sekitar bantaran sungai menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul, sabit dan skop.
Kemudian mereka membersihkan sungai dengan memungut sampah-sampah yang berada di sepanjang aliran dan bantaran sungai. Bahkan, tanah dan lumpur yang menggunduk sebagai menghambat arus air juga dibersihkan.
Ketua Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pasuruan M Farid Syauqi menyampaikan pihaknya mengajak warga sekitar bantaran sungai akan pentingnya menjaga kebersihan sungai. “Upaya ini untuk mengurangi resiko terjadinya bencana berupa banjir. Jika arus lancar tanpa halangan, setidaknya air akan mudah mengalir dan tidak menjadi luapan banjir,” ujar M Farid Syauqi.
Setiap tahunnya, sepanjang bantaran sungai Welang tersebut memang menjadi langganan banjir. Lokasi terparah, di Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan dan di Dusun Karangasem, Kelurahan Karang Ketug dan Kelurahan Rujak Gadung, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.
Bahkan tak hanya merendam ribuan rumah warga, luapan sungai Welang sering kali tumpah hingga ke jalur pantura yang menghubungkan Surabaya-Banyuwangi. Akibatnya jalur pantura terputus hingga menyebabkan kemacetan lalu lintas sampai setengah hari.
“Dibutuhkan peran aktif dari semua pihak untuk mengatasi banjir yang selalu terjadi setiap tahun, termasuk aksi bersih-bersih yang dilakukan Bagana saat ini. Banjir merupakan bencana musiman yang sulit dihindari. Bersih-bersih ini juga untuk kepentingan masyarakat,” tandas M Farid Syauqi.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko mengatakan pihaknya juga melakukan penyisiran untuk mengetahui potensi hambatan yang menyebabkan banjir serta resiko lainnya. “Masyarakat langsung merespon secara positf. Ini sekaligus proses penyadaran dan pencerahan masyarakat untuk menjaga sungainya. Baik dengan tidak membuang sampah sembarangan maupun membersihkan aliran sungai dari sumbatan,” papar Yudha Triwidya Sasongko.
Selain sungai Welang, terdapat aliran sungai besar lain yang selalu meluap dan menyebabkan banjir saat puncak musim hujan. Antara lain sungai Kedunglarangan, Rejoso, Gembong dan Petung serta sungai Wrati. BPBD menginventarisir sebelas titik rawan banjir di Kabupaten Pasuruan yakni di Kecamatan Bangil, Beji, Gempol, Rejoso, Grati, Kraton, Pohjentrek, Winongan, Rembang, Gondangwetan dan Kejayan.
“Pada musim penghujan ini kami himbau masyarakat agar selalu waspada. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, semua camat dan kades di wilayah Kabupaten Pasuruan wajib siaga bencana. Kewajiban itu sesuai dengan surat edaran untuk himbauan bencana sudah dikeluarkan oleh Bapak Bupati Pasuruan. Yang meliputi banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, puting beliung dan lain sebagainya,” imbuh Yudha Triwidya Sasongko. [hil]

Keterangan Foto : Banser dan warga di sekitar bantaran sungai Welang, Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan turun langsung ke sungai Welang untuk membersihkan aliran di sepanjang aliran dan bantaran sungai, Sabtu (13/12). [hilmi husain/bhirawa]

Tags: