Bantaran Bengawan Solo Produksi 8 Ton Setara Beras

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Selama musim kemarau di tahun 2014, produksi padi di Kabupaten Bojonegoro mencapai 8 ton setara beras yang berasal dari areal pertanian yang berada di sekitar bantaran sungai Bengawan Solo sepanjang wilayah Ngraho, Padangan, Kalitidu, Kapas, Balen, Sumberejo sampai Baureno.
“Bojonegoro di musim kemarau ini memproduksi padi hingga 8 ton setara beras, itu berasal dari wilayah areal pertanian yang ada di sepanjang sungai Bengawan Solo dengan luas mencapai 10 hektar,” jelas Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro, Achmad Djupari, Senin (3/11).
Menurutnya, produksi pertanian jenis padi diwilayah bantaran sungai terpanjang di Pulau Jawa ini membawa berkah bagi para petani di sekitar wilayah tersebut. Sebab di sekitar bantaran sungai, menurutnya banyak air melimpah sehingga padi di wilayah tersebut tetap bisa hidup meskipun musim kemarau. “Kan di wilayah sekitar bengawan solo air melimpah, jadi produksi pertanian padi di wilayah tersebut bisa maksimal mekipun pada waktu musim kemarau,” terangnya.
Ditambahkan, hal itu sangat berbeda di beberapa wilayah di Bojonegoro yang lainnya. Pada saat musim kemarau ini banyak yang tidak menanam padi, hal itu di akibatkan kekurangan stok air sehingga banyak petani yang membiarkan areal persawahannya bero (kering).
“Jumlah areal persawahan yang saat ini sedang bero alias kering merontang tidak di tanami padi maupun palawija sangat tinggi dibandingkan jumlah areal persawahan yang berproduksi di bantaran sungai bengawan solo,” imbuhnya. [bas]

Tags: