Bantu Pasarkan Produk AMKE Batu, ITS Rancang Website Pemasaran

Kopi bubuk salah satu produk AMKE Batu yang dibandring tim PKKPBI ITS dan dipasarkan melalui website produk berbasis online.

Surabaya, Bhirawa
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bekerjasama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Panderman. Dalam kerjasama ini, menyasar kawasan wisata dan produk herbal di Area Model Konservasi Edukasi (AMKE) untuk pembinaan di Desa Oro – oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur.
Menurut Wakil Kepala Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri (PKKPBI) ITS, Choirul Mahfud, sudah satu tahun Tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) melalui PKKPBI DRPM ITS sudah melakukan sejumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang melibatkan mahasiswa dan sejumlah dosen di kawasan AMKE.
“Tahun ini kegiatan Abdimas kembali dilanjutkan dengan beragam fokus dan target sasaran untuk mendukung beberapa aspek, termasuk diantaranya adalah perancangan website produk berbasis online,” ungkap Choirul, Rabu (1/12).
Adanya perancangan website inu sebagai komitmen dan kontribusi ITS untuk membantu mitra. Khususnya, dalam mengurai permasalahan utama dalam promosi dan penjualan produk wisata yang akhir – akhir ini ikut terdampak masalah pandemi Covid-19.
“Penjualan produk berbasis online ini dimaksudkan bisa menjadi salahsatu solusi alternatif untuk menjawab masalah yang ada,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Choirul menjelaskan, melalui website juga bisa digunakan untuk memaksimalkan promosi produk dan memperkuat branding kawasan pusat wisata alam yang indah di sekitar pegunungan Panderman kota Batu.
Wakil tim KKN mahasiswa, Gilang Rahmat Akbar menambahkan perancangan website yang berisi produk – produk yang dijadikan inovasi di AMKE Kota Batu ini memiliki sejumlah manfaat yang penting diketahui oleh masyarakat luas. ”Utamanya, untuk membantu para warga dalam memanfaatkan produk asli masyarakat Batu, khususnya di AMKE,” tambah dia.
Gilang bersama Tim KKN ITS juga mengungkapkan, ada sisi efisiensi dan efektifitas dari pembuatan website bagi masyarakat. Pasalnya, tanpa perlu harus berkunjung ke lokasi, masyarakat tetap bisa mengenal produk-produk herbal dari AMKE.
“Perancangan website ini juga berguna untuk digitalisasi dan memperluas informasi produk-produk yang dijual AMKE agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat luas,” tandasnya. [ina]

Tags: