Bantu Pasien Tidak mampu, RSUD dr Soetomo Bangun Hostel

DPRD Jatim, Bhirawa
Di atas lahan seluas 2.700 m2, RSUD dr Soetomo akan membangun penginapan yang ditujukan bagi keluarga pasien, khususnya bagi masyarakat tak mampu. Dengan dilengkapi ruang tamu, ruang tidur dan kamar mandi dalam, hospital hotel atau hostel akan direalisasikan pembangunannya pada 2018 mendatang.
Dirut RSUD dr Soetomo Harsono menegaskan jika hostel tersebut dikonsep memiliki 407 kamar dengan tujuh lantai. Sekaligus dilengkapi dengan foodcourt yang berada di lantai dasar. Adapun anggarannya ditanggung semuanya oleh pihak rumah sakit yang sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Jika terjadi kekurangan, tidak menutup kemungkinan akan pinjam ke Bank Jatim.
”Yang pasti semua anggaran sudah siap dan rencananya dibangun awal 2018 mendatang. Kalau itu benar-benar terealisasi, maka baru satu-satunya rumah sakit di Indonesia yang memiliki fasilitas penginapan sekelas apartemen,”tegas mantan Bupati Ngawi ini, Rabu (15/11).
Ditambahkannya, alasan pihaknya mendirikan hostel karena selama ini khususnya masyarakat tak mampu menunggu keluarganya yang harus operasi atau rawat inap hingga berhari-hari, mereka rela tidur di pelataran rumah sakit karena tidak ada uang untuk menyewa rumah atau penginapan. Padahal ini berbahaya, karena bisa mengundang penyakit bagi dirinya dan penyakit sosial.
”Untuk menghindari dampak negatif seperti ini, maka ada gagasan untuk membangun hostel. Selanjutnya agar mereka yang menginap, khususnya bagi keluarga tidak mampu, nantinya saya akan menawarkannya gagasan ini ke sejumlah kepala daerah,”tambahnya.
Dengan begitu para kepala daerah dapat berinvestasi di sana, dengan memberikan kemudahan bagi keluarga pasien di wilayahnya yang akan berobat di RSUD dr Soetomo. Tentunya semua dana yang dibutuhkan untuk menginap di hostel ditanggung oleh pemerintah setempat.
Sementara itu, Ketua Komisi E DPRD Jatim Hartoyo sangat mendukung gagasan RSUD dr Soetomo yang akan membantu pasien dari keluarga tak mampu. Dengan adanya hostel ini, maka keluarga pasien yang berasal di luar daerah di Jatim tidak lagi ada rasa khawatir saat menunggu keluarganya operasi atau dirawat di RSUD dr Soetomo dalam jangka waktu lama.
”Memang selama ini banyak keluarga pasien, khususnya mereka yang tidak mampu menunggu di rumah singgah. Dengan begitu mereka tidak menjadi beban saat ada keluarga berobat di RSUD dr Soetomo. Maklum, meskipun untuk berobat sudah ditanggung BPJS, namun untuk kebutuhan sehari-hari bagi yang menunggu juga membutuhkan dana yang tidak sedikit,” lanjut politikus asal Partai Demokrat ini.
Karenanya keberadaan hostel ini diyakini sangat membantu keluarga pasien. Selain itu, kesehatan penunggu juga terjamin dan tidak mengundang kejahatan sosial. [cty]

Tags: