Bantu Pengembangan Pertanian ke Gubernur Terpilih

Para petani masukan Kadin Jatim siap Bantu gubernur baru.

(Kadin Jatim Siapkan Masukan) 

Surabaya, Bhirawa
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menyiapkan masukan skema pengembangan pertanian untuk gubernur terpilih. Masukan ini diharapkan bisa membuat sektor pertanian di Jatim semakin terintegrasi dari hulu ke hilir. “Kami sedang siapkan masukan-masukan untuk pengembangan pertanian sebagai sektor yang menjadi jantung ekonomi rakyat Jawa Timur,” ujar Ketua Umum Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti, pekan lalu.
Salah satu aspek yang menjadi poin penting dalam masukan tersebut nantinya, imbuh La Nyalla, adalah keterpaduan gerak antara pemerintah, korporasi/pertanian, usaha tani rakyat, peneliti, dan perbankan dalam memajukan pertanian Jatim.
“Skema kolaborasi itu penting untuk disusun untuk mewujudkan agroindustri Jawa Timur yang berdaya saing. Sebagai contoh, misalnya, pemerintah bisa menyediakan insentif pengembangan saluran irigasi untuk usaha kolaborasi korporasi dan usaha tani rakyat dalam skala luasan tertentu. Ini bisa mengakselerasi pertanian di desa-desa,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Pertanian, Adik Dwi Putranto, menambahkan, Kadin Jatim kini juga terus melakukan terobosan, di antaranya telah menggandeng PUM Netherland, organisasi nirlaba asal Belanda yang menyediakan asistensi tenaga ahli senior di bidang pertanian.
“Pihak PUM telah menyediakan tenaga ahli dari Belanda untuk memberikan konsultasi gratis di bidang agrikultur dari Belanda. Hal ini bisa dimanfaatkan warga Jatim yang membutuhkan asistensi atau masukan di bidang pertanian. Belanda adalah salah satu negara dengan teknologi pertanian terbaik di dunia, jadi ini akan sangat bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan sektor pertanian di Jatim,” ujarnya.
Kadin Jatim bersama tim PUM telah berkeliling ke sejumlah basis pertanian di Jatim untuk mengonkritkan langkah asistensi. “Ada asistensi budidaya cabai di beberapa sentra cabai, seperti Banyuwangi,” ujar Adik yang juga pengusaha pupuk organik.
Untuk kesiapan sumber daya manusia yang berkompeten, Kadin Jatim bersama Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) telah menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bersertifikasi di berbagai daerah. Peningkatan kapasitas SDM itu juga disinergikan dengan Industrie-und Handelskammer (IHK) atau organisasi serupa Kadin.
“Sektor pertanian, dengan berbagai subsektornya, adalah sektor ekonomi yang berkontribusi paling besar di Jatim dalam hal penyerapan tenaga kerja. Bila sektor pertanian maju, Jatim otomatis tambah maju. Sehingga Kadin merasa sangat berkepentingan untuk memajukan pertanian Jatim,” ujarnya.
Kadin Jatim, imbuh Adik, juga mengapresiasi sejumlah upaya Pemprov Jatim dalam mendorong pengembangan pertanian yang muaranya adalah untuk kesejahteraan petani. Hal itu terekam dalam data perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP).
Data BPS menyebutkan, NTP Jawa Timur pada Mei 2018 naik 0,83 persen dari 104,55 menjadi 105,42. “Meski terus berkembang, sektor pertanian Jatim tetap butuh sentuhan baru dari sisi on-farm hingga off-farm agar petani bisa berdaya saing dan lebih sejahtera,” pungkas Adik. [ma]

Tags: