Bantu UMKM, Ciptakan Ekosistem e-Marketplace Melalui ‘Jatim Bejo’

Kepala Biro Administrasi Barang Jasa Setda Prov Jatim Indah Wahyudi saat melakukan sosialisasi pemanfataan marketplace untuk pengadaan barang dan jasa.

Inovasi Biro Pengadaan Barang Jasa Setda Prov Jatim
Pemprov, Bhirawa
Aplikasi Jatim Belanja Online (Jatim Bejo) terbukti menjadi kebijakan inovatif dan solutif dalam mengangkat kehidupan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di masa pandemi saat ini. Kebijakan yang berupa penciptaan aplikasi ini ampuh mengatasi hambatan sinergi antara sektor perbankan dengan sektor perpajakan, serta membantu para UMKM mendapatkan pemasukan langsung dari pembelian konsumen secara langsung.
“Melalui ‘Aplikasi Jatim Bejo’ transaksi pembelian langsung masuk pada rekening UMKM. Demikian juga dengan penerimaan pajaknya, tanpa mengendap pada penyedia provider aplikasi, seperti yang terjadi saat ini,” ujar Kepala Biro Pengadaan Barang Jasa Setda Prov Jatim Indah Wahyudi saat ngobrol santai dengan Bhirawa seputar aplikasi Jatim Bejo beberapa waktu lalu.
Menurut Yuyun, — demikian panggilan akrabnya—ide pembuatan aplikasi Jatim Bejo tidak bisa dipisahkan dari kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I yang diselenggarakan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI yang sedang diikutinya. Kegiatan PKN I jelas Yuyun, ditujukan untuk para pejabat eselon I dan/atau pejabat eselon II tertentu.
“Untuk mendapatkan kompetensi kepemimpinan nasional, maka peserta diharuskan membuat inovasi yang dapat diterapkan dan memberikan kemanfaatan bagi organisasi dan masyarakat,” jelas Yuyun.
Secara khusus Yuyun mengungkapkan pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I terasa berbeda dengan pelatihan tahun yang lalu. PKN Tingkat I sekarang dilakukan secara blended learning, yakni memadukan acara kelas virtual dengan kelas tatap muka, namun lebih banyak dilakukan secara virtual, tanpa mengurangi materi pokok yang disampaikan oleh widyaiswara
“Untuk materi klasikal dilaksanakan pada materi policy brief, yakni penyusunan rekomendasi kebijakan setelah peserta melakukan visitasi kepemimpinan nasional kebeberapa instansi dan memberikan rekomendasi atas visitasi tersebut, rekomendasi dilaksanakan bersama dengan teman-teman satu tim “ imbuh Yuyun. Hal yang paling berkesan adalah tacid knowledge , sharing knowledge,bisa berkolaborasi pemikiran dalam persepektif nasional dengan para pejabat kementerian/lembaga pusat.
Sementara terkait Jatim belanja online, menurut Yuyun pada tahap awal memang diperuntukkan untuk pengadaan barang/jasa melalui toko daring untuk transaksi e-purchasing sampai dengan Rp50.000.000 dengan pelaku UMKM khususnya belanja makan dan minum.
“Ini sekaligus mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam transaksi pengadaan barang jasa lebih terjamin, serta menciptakan ekosistem e-market place dalam mengembangkan usaha makan minum umkm lebih merata,” tegas Yuyun.
Optimalisasi pemanfaatan e-marketplace merupakan amanah Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, bahwasannya pengadaan Barang/Jasa secara elektronik dengan memanfaatkan e-marketplace.
Lantaran itu, Si Bejo sebagai toko daring merupakan e-transaksi yang sangat cocok diterapkan pada saat pandemi Covid saat ini. Sekaligus menjadi stimulus perputaran, pergerakan ekonomi daerah, sekaligus sebagai upaya memobilisasi dan mengorkestrasi pengadaan barang/jasa secara daring oleh perangkat daerah
Secara khusus Yuyun mengakui bila pada tahap awal ada sedikit resistensi dari para pelaku pengadaan, hal ini bisa dimaklumi karena ada perubahan pola dalam bekerja.
“ Resistensi, hambatan dapat teratasi dengan adanya sosialisasi serta bimbingan teknik penggunaan aplikasi Jatim Bejo yang dilakukan secara intensif oleh Tim Agile Biro Pengadaan Barang/Jasa,” jelasnya sambil tersenyum.
Salah seorang pemilik usaha kuliner di kawasan Gunung Sari Saidi mengaku mendapatkan manfaat dari pemanfaatan aplikasi Jatim Bejo ini. Kalau sebelum masuk ke marketplace Si Bejo, permintaan order makanan khas Jawa Timur miliknya agak sepi pembeli. Namun begitu mencoba ikut masuk aplikasi Jatim Bejo, salah satu UMKM yang bergerak di bidang katering mengalami peningkatan order makanan.
“Alhamdulillah berkat Jatim Bejo, ikut membantu memasarkan usaha katering dan warung kuliner masakan jatim” ujar Saidi sumringah. Lebih lanjut menurut Saidi, ikut marketplace Jatim Bejo juga memberikan pengalaman baru bagi dirinya untuk melayani birokrasi pemerintahan.
“Kami jadi juga bisa belajar bagaimana bertransaksi dengan pemerintahan,” tambahnya lagi. [wahyu kuncoro SN]

Tags: