Bantuan Pasar Wonoayu Sidoarjo Kandas Rp8 M

Wakil Ketua DPRD Kab Sidoarjo, Taufik Hidayat.

Wakil Ketua DPRD Kab Sidoarjo, Taufik Hidayat.

Sidoarjo, Bhirawa
Adanya konflik kepentingan membuat anggaran APBN yang sudah dialokasikan merevitalisasi Pasar Wonoayu, sebesar Rp8 miliar terancam mubazir. Dinas Koperasi/Perdagangan juga tak akan menggelar tender proyek karena ada persoalan serius.
Pasar Wonoayu yang berdiri diatas lahan 5 ribu m2 itu sebenarnya sudah siap direvitalisasi karena anggaran sudah disetujui Rp8 miliar. Anggaran ini diperoleh melalui upaya Anggota DPR RI, Bambang Haryo dari Gerindra. Tanpa menelusuri status tanah yang ternyata masih menimbulkan polemik antara desa dan Pemkab Sidoarjo. Kepala Desa Wonoayu, Supriyadi, tak mau menandatangani peralihan status tanah menjadi tanah Pemkab Sidoarjo.
Padahal bantuan pusat diberikan dengan mempertimbangkan status tanah yang mengacu pada tanah Pemkab, apabila status tanah berupa tanah desa dipastikan anggaran itu tak bisa digunakan. Wakil Ketua DPRD, Taufik Hidayat, menyebut Pasar Wonoayu itu aset desa. Kalaupun dibangun maka statusnya tetap merupakan aset desa, keuntungan dari pasar itu akan menjadi anggara desa atau APBD desa.
Taufik yang dari Fraksi PDIP,  bisa memahami sikap kepala desa, Supriyadi, yang tak menandatangani peralihan status tanah desa ke Pemkab. ”Karena tanahnya memang tanah desa. Silahkan anggaran Rp8 miliar digunakan sepanjang tidak mengubah status tanahnya,” ujarnya.
Matali, anggota Fraksi Gerindra, menyayangkan penyebutan lahan itu sebagai lahan desa. Sebagai mantan Kades Wonoayu, dirinya mengetahui persis bahwa status tanah pasar itu berstatus Government Ground (GG). Status itu menegaskan lahan itu milik Pemkab Sidoarjo. Ia membantah anggapan pasar sebagai milik desa. ”Mana buktinya bila itu tanah desa,” ujarya dengan nada tanya. Diakuinya, upaya untuk mendapatkan bantuan dana itu dari anggota DPR, Bambang Haryo.
Matali memastikn bila dana itu tidak bisa digunakan untuk revitalisasi Pasar Wonoayu, harus dikembalikan ke pusat. Tidak bisa dialihkan untuk pasar lain.
Asisten II, Ny Handayani, menyatakan bahwa dana Rp8 miliar untuk membangun Pasar Wonoayu sudah diplot. Tetapi uangnya belum sampai di kas daerah. Uangya masih di Dirjen Keuangan. ”Belum dikirim kok” bebernya. Kadis Perindag, Ny Fenny Aprigawati, menyatakan tak mau berkomentar. ”Aku wedi (takut),” ujarnya. [hds]

Tags: