Bantuan Tahap II, Maspion Grup kepada PWNU Jatim untuk Warga Terdampak Covid-19

CEO Maspion Grup, Alim Markus didampingi Ahmad Hudiono Ong (Takmir Masjid Chenghoe Surabaya) dan Liem Uo Yen (Ketua Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya, saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Rois Syuriah PWNU Jatim, Kiai Haji Anwar Iskandar didampingi Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Astamar. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Untuk kedua kali, CEO Maspion Grup, DR Alim Markus dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya bekerja sama dengan Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Jatim menggelar Bakti Sosial (Baksos), untuk mendistribusikan 20 ton beras, 5 ribu masker, 2 ribu sabun cuci tangan produksi Maspion Grup dan 700 bingkisan paket Lebaran.
Menurut CEO Maspion Grup, DR Alim Markus, selama ini meski belum ada pandemic Virus Corona atau Covid 19, pihaknya dan PWNU Jatim telah menjalin kerja sama dengan bagus. Sedangkan Maspion Grup dilahirkan dan dibesarkan di Jawa Timur. Dan Provinsi Jawa Timur ini tidak luput dari PWNU Jatim sehingga Maspion dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa kembali menyerahkan bantuan untuk masyarakat yang terdampak pandemic Covid tahap II ini.
“Ya karena PWNU Jawa Timur ini aktif sekali dalam kegiatan – kegiatan sosial untuk membantu para warga Nadliyin atau masyarakat di luar NU. Sehingga kami menilai kerjasama dengan PWNU Jawa Timur dalam menyalurkan bantuan Beras dan Sembako ini tidak salah, dan bantuan bisa segera didistribusikan kepada warga masyarakat Jawa Timur,” kata Alim usai serah terima secara simbolis di Kantor PWNU Jatim,” kata Alim.
Alam menjelaskan, bantuan tahap II ini meliputi beras sebanyak 20 ton yang telah diserahkan kepada PWNU Jatim pada Selasa (12/5) lalu, Sabun Cuci tangan sebanyak 2 ribu batang, 5 ribu masker dan 700 bingkisan Paket Lebaran yang berisi lima batang sabun mandi, mie instant sebanyak delapan bungkus, masker dua buah, beras 3 Kg, Gula Pasir 1 Kg dan Minyak Goreng 2 liter.
“Dan saya menginginkan warga masyarakat Jawa Timur mentaati, menghormati dan melakukan protocol kesehatan Covid 19. Pakailah masker, jaga jarak 1 meter, berjemur selama 15 menit sekitar jam 09.00 hingga 10.00, makan buah – buahan, kalau pulang dari bekerja. Taruh sepatu di luar dan ganti sandal kemudian langsung mandi. Bila semua protocol kesehatan ini dilakukan dan ditaati maka semua akan sehat dan selamat,” pinta Alim.
Sementara itu, Ketua PWNU Jatim, Kiai Haji Marzuki Astamar, berjanji akan meneruskan bantuan dari Maspion Grup dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya ini kepada seluruh masyarakat di Jawa Timur. Bantuan ini nantinya akan disalurkan kepada Tim Gugus Tugas Penanganan Covid 19 NU Jatim, untuk diteruskan kepada warga Nahdliyin di seluruh Jawa Timur dan masyarakat umum. Selain itu juga akan didistribusikan kepada para santri di pondok pesantren yang tidak pulang. Sebab para santri ini juga yang terdampak dari pandemic Covid 19, karena orang tuanya juga ikut terdampak sehingga tidak bisa mengirimi uang kepada anak – anaknya yang sedang belajar di pondok pesantren.
“Kami akan mendistribusikan bantuan dari Maspion Grup dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa ini kepada warga Nahdliyin, masyarakat umum dan para santri yang sedang belajar di pondok pesantren namun mereka tidak pulang. Sebab mereka ini sangat terdampak akibat pandemic Covid 19 ini. Sebab pasti orang tuanya juga terdampak dari pandemic ini karena tidak dapat bekerja, sehingga tidak bisa mengirimi uang kepada anak – anaknya. Dan sekitar dua hari bantuan ini akan terdistribusikan semuanya,” papar Kiai Marzuki. [fen]

Tags: