Banyak Kebocoran, Capaian PAD Parkir Tak Realistis

Sekretaris Komisi B, Mahfudz

DPRD Surabaya, Bhirawa
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya mencatat Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perparkiran pada tahun 2022 ini mencapai Rp12 miliar dari target sebesar Rp 35 miliar.
Atas capaian tersebut Komisi B DPRD Kota Surabaya menilai bahwa pendapatan PAD dari sektor parkir tersebut dinilai tak realistis dan banyak alami kebocoran dimana harusnya pencapaian tersebut bisa lebih tinggi.
“Ini tak realistis banyak yang bocor. Memang saya melihat bahwa dinas yang menangani parkir ini tidak serius,” cetus Sekretaris Komisi B, Mahfudz, Rabu (28/9)).
Dimana, kata Mahfudz, masih ada banyak tempat baik itu cafe ataupun yang lainnya yang parkirnya ditepi jalan yang potensi parkirnya sangat luar biasa dan itu tidak diambil oleh dinas perhubungan.
Hal ini kata Mahfudz, yang menjadi penyebab pencapaian dari target PAD parkir ini menjadi turun. Untuk itu ia meminta agar titik parkir yang sudah dikelola harus diperketat dengan sistem.
“Kemudian tempat parkir yang belum dikuasai oleh dishub segera diambil dan dikelola oleh dishub, karena saya masih banyak menemukan ratusan titik parkir yang belum dikelola oleh dishub sehingga menjadi liar, dan itu harus dimaksimalkan,” pintanya.
Jika itu dilakukan maksimal, kata politisi PKB ini, maka target Rp. 35 miliar itu sangat kecil. ” Saya kira jika itu dilakukan dan dikelola secara maksimal maka target Rp35 miliar itu kecil, Cuma karena tidak mau kerja saja,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru, ia menyebut hingga sekarang ini, target PAD dari sektor parkir telah mencapai Rp12 miliar. Meski begitu, ia optimis, target PAD dari sektor parkir dapat tercapai hingga akhir tahun 2022.
“Kita harus bisa sampai target itu. Untuk bisa mencapai target Rp35 miliar, kita akan pompa terus teman-teman di lapangan untuk kolaborasi maupun pengawasan sehingga target PAD ini bisa terpenuhi,” terang Tundjung saat konferensi pers di Gedung Eks Humas Pemkot Surabaya, Selasa (27/9).
Ia juga menjelaskan, bahwa sekarang ini terdapat 1.200 titik parkir resmi yang tersebar seluruh Kota Surabaya. Jumlah tersebut terdiri dari parkir zona maupun non-zona. Jumlah ini menurun di saat sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai sekitar 1.700 titik parkir.
“Sekarang ada 1.200 titik parkir baik kendaraan roda dua atau empat. Tentunya ada titik-titik parkir yang tidak beroperasi lagi dikarenakan banyak faktor. Misalnya karena ada rekayasa lalu lintas,” terang dia.
Menurunnya jumlah titik parkir ini tentunya juga berimbas pada pendapatan dari sektor perparkiran. Oleh sebabnya, Tundjung kembali mengimbau masyarakat agar selalu meminta karcis ke Jukir untuk mencegah kebocoran PAD.
“Saya harap masyarakat juga membantu kami untuk selalu meminta karcis parkir. Silahkan dilaporkan jika Jukir tidak memberikan karcis. Karena ini salah satu cara untuk meningkatkan PAD dari sektor parkir untuk menunjang pembangunan di Kota Surabaya,” jelasnya. [dre.wwn]

Tags: