Banyak SD Belum Punya Perpustakaan

Kurangnya buku bacaan sekolah, anak-anak sekolah harus belajar mencari materi pelajaran melalui internet. [achmad suprayogi/bhirawa]

Kurangnya buku bacaan sekolah, anak-anak sekolah harus belajar mencari materi pelajaran melalui internet. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Keberadaan perpustakaan sekolah di sebagian wilayah Kab Sidoarjo kondisinya sangat memprihatinkan, bahkan ditingkat Sekolah Dasar/Madrasah Iptidaiyah (SD/MI) sampai-sampai masih ada yang tak mempunyai ruang Perpustakaan.
Kondisi ini diketahui dari hasil Monev (Monitoring dan Evaluasi) yang dilakukan Kantor Perpustakaan dan Arsip Kab Sidoarjo beberapa bulan lalu. Kalau kondisinya seperti itu, Kantor Perpustakaan dan Arsip Kab Sidoarjo harus menjadi lembaga yang menyediakan bahan pustaka sebanyak-banyaknya. Demikian diungkapkan Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Sidoarjo melalui Ka TUnya, Muhammad Hanan SSos Minggu,(23/3) kemarin.
Menurut Hanan, kalau buku-buku yang wajib untuk anak sekolah diambilkan dari BOS (Bantaun Operasional Sekolah) cuma dua buku, yaitu buku kesehatan dan buku olahraga, selebihnya harus disediakan lewat Perpustakaan sekolah masing-masing atau orang tua membelikan anaknya.
Sementara  dana DAK (Dana Alokasi Khusus) hanya untuk bangunan gedung. Kepala Sekolah SD kalau ditanya soal bukunya yang disediakan di Perpustakaan. Mereka akan menunggu jawaban dari DAK. “Mengapa tidak melalui BOS atau partisipasi wali murid, jawabnya bermacam-macam. Kepala sekolah lebih senang menganggarkan untuk yang lain dari pada untuk perpustakaan,” katanya.
Sekolah-sekolah masih banyak yang tak menganggarkan Perpustakaan sebanyak 5% dari BOS. Padahal itu amanat UU. ”Anak-anak hanya diberi materi singkat dan tidak ada upaya mendorong mereka untuk membaca bahan bacaan di Pustakaan,” ujar Hanan. [ach]

Rate this article!
Tags: