Wiyono
Sidoarjo, Bhirawa
Warga miskin di wilayah Kab Sidoarjo masih banyak. Tetapi yang memprihatinkan justru masih banyak juga orang yang terbilang kaya, malah mendapatkan bantuan kesehatan, sebaliknya warga miskin malah tidak dapat bantuan.
Sehingga beberapa waktu lalu, para Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang ada di 18 Kecamatan di Kab Sidoarjo, diperintahkan untuk mendata ulang masyarakat yang menerima program BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang didanai APBN itu.
Menurut Kabid Sosial Dinsosnaker Kab Sidoarjo, Wiyono SH MSi, para penerima BPJS BPI itu harus diverikasi ulang agar bisa tepat sasaran. Misalnya orang yang sudah mati dan masyarakat yang secara ekonomi sudah mampu, maka diminta kepada para relawan TKSK itu, agar bila ada data-data seperti itu supaya dicoret atau dikeluarkan dari kepesertaan BPJS BPI. ”Sayang kan, pemerintah sudah memberikan bantuan tetapi tak tepat sasaran,” kata Wiyono, Kamis (15/10) kemarin.
Menurut Wiyono, jumlah penerima BPJS BPI di Kab Sidoarjo ada sekitar 400 ribu lebih. Karena dibatasi waktu, ia mengakui verifikasi itu mungkin saja masih tidak sempurna. Sebab verifikasi itu dibatasi hanya semingu saja. Tapi masih ada waktu lagi untuk menyempurnakannya, sebab verifikasi itu masih bisa dilakukan tiap enam bulan sekali untuk perbaikan.
”Nanti saya minta printout nya, siapa yang akan diganti dan siapa yang akan diusulkan sebagi penggantinya,” kata Wiyono. [kus]
