Banyuwangi Dinilai Prospek Tiga Sektor

nelayan di BanyuwangiBanyuwangi, Bhirawa
Fadel Muhammad, Wakil Ketua DPP Partai Golkar, mengatakan Kabupaten Banyuwangi menyimpan potensi perikanan, pariwisata dan pertanian yang patut dikembangkan. Bekas menteri perikanan dan kelautan ini mengusulkan agar lebih banyak dibangun sentra-sentra pengalengan ikan di Kecamatan Muncar.
Sekitar 80 persen dari 25 ribu nelayan di Banyuwangi, terkonsentrasi di Kecamatan Muncar. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menargetkan produksi ikan sebanyak 76 ribu ton, naik ketimbang tahun 2013 sebesar 72 ribu ton. “Saya akan lihat-lihat ke Muncar. Daerah itu potensial untuk mendirikan industri pengalengan ikan,” ujar Fadel di sela-sela kunjungan ke Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa malam (19/8).
Kabupaten Banyuwangi dinilai begitu impresif membangun daerah sejak beberapa tahun lalu. Parameternya, kata Fadel, banyak program-program pembangunan yang inovatif sekaligus pemimpin daerahnya berani membuat terobosan baru untuk mendongkrak kinerja birokrasi.
Menurut dia, ada tiga langkah yang musti dikerjakan bila daerah ingin berkembang pesat. Pertama, inovasi. Pemimpin daerah wajib memiliki daya inovasi. “Tidak harus baru. Apa yang ada sekarang, bisa dimaksimalkan dengan mengaturnya lebih bagus,” ia memberi alasan.
Kedua, berani mengambil terobosan. Pengalaman menjabat sebagai gubernur Gorontalo dua periode, kata dia, pejabat birokrasi biasanya kerap dihadapkan dilematis saat mengeksekusi kebijakan yang bertentangan dengan regulasi. Akibatnya, pejabat SKPD sulit mengikuti ritme modernisasi dan minim inisiatif.
Asalkan itu terobosan baru dan tidak korupsi, Fadel meyakinkan bahwa pejabat wajib melakukan terobosan kebijakan demi kemajuan masyarakat. Ketiga, networking. “Pemimpin daerah harus punya jejaring kerja sama, termasuk di tingkat pusat. Tiga faktor ini penting untuk membangun daerah dan Banyuwangi sudah melakukannya,” kata dia di depan puluhan kepala dinas. Kolaborasi tiga faktor itu akan membangun trust atau kepercayaan di tingkat akar rumput.
Kepada Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Fadel menyorongkan diri bersedia menjadi agen pariwisata dengan mempromosikan potensi-potensi daerah. Ia berharap, Banyuwangi terus berbenah demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Sejak empat tahun silam, dia mengaku ingin berkunjung ke kabupaten berjuluk ‘Sunrise of Java’ itu. Lantaran terbentur jadwal yang padat, keinginan itu gagal terwujud. “Saya mengikuti perkembangan Banyuwangi di beberapa media massa. Akhir-akhir ini pembangunannya gencar sekali, saya ingin ke sini dan melihat potensinya. Perikanan, pariwisata dan pertaniannya sangat potensial,” ujarnya.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan banyak inovasi yang diambil semasa ia menjabat. Salah satunya menggarap ulang destinasi pariwisata yang sudah ada dengan memperbaiki sarana infrastruktur, promosi yang massif  dan menggandeng swasta. Kerjasama pengelolaan tempat wisata ini berkonsep private partnership.
Dengan begitu, pemerintah daerah bisa menghemat pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Perbaikan jalan rusak di daerah pelosok juga melibatkan peran aktif masyarakat. “Masyarakat yang menyediakan tenaga kerja dan material pendukung. Kami siapkan aspal dan alat beratnya,” ujar Bupati Anas. Pola kerjasama ini dinilai efektif menyokong progam-program pembangunan Pemkab Banyuwangi.
Di hadapan Fadel, Bupati Anas menyampaikan juga kondisi makro ekonomi Banyuwangi yang cukup stabil dengan indikator tingkat inflasi bulan Juli 0,24 persen. Adapun pendapatan per kapita sebesar Rp 21,8 juta, unggul dibandingkan Kota Malang Rp 19,6 juta. Dengan fakta ini, menurut dia, kesejahteraan masyarakat Banyuwangi diklaim merata. “Kami tidak izinkan lagi pendirian karaoke dan diskotik. Pembangunan mal modern digeser ke kecamatan, biar pembangunan merata,” begitu Anas menyampaikan ke Fadel. [mb5]

Tags: