Banyuwangi Siap 500 Hektar Kembangkan Unair

3-Foto_tamSurabaya, Bhirawa
Kerjasama Universitas Airlangga (Unair) bersama Pemkab Banyuwangi terus dikembangkan. Setelah dua tahun membuka program Pendidikan Di luar Domisili (PDD), kini Pemkab setempat mulai merancang pengembangan kawasan Unair diatas lahan 500 hektar.
Rektor Unair Prof Dr Moh Nasih menjelaskan, lahan tersebut akan dijadikan sebagai pengembangan kawasan mandiri. “Pemerintah daerah yang akan menyediakan lahan sekaligus infrastrukturnya. Kita tahunya jadi,” tutur Nasih ditemui di sela pertemuannya dengan Bupati Banyuwangi Abdulah Azwar Anas, Rabu (16/3).
Dalam hal pengembangan, pihak Unair sendiri akan menyiapkan penambahan jumlah program studi (Prodi) di PDD Banyuwangi. Dari semula empat prodi, Budi Daya Perairan, Kedokteran Hewan, Kesehatan Masyarakat, dan Akuntansi. Akan ditambah tiga prodi antara lain, matematika, kimia dan psikologi.
Tidak berhenti di situ, pengembangan juga dilakukan dengan menambah program pasca sarjana S2. “Ada tiga prodi S2 yang akan kita buka. Yaitu prodi hukum, pengembangan SDM dan kebijakan publik,” tutur Nasih.
Sejauh ini, Nasih mengakui minat masyarakat terhadap PDD Banyuwangi cukup baik. Hal itu dapat terlihat dari kuota yang tersedia selalu terisi dengan seleksi ketat. “Seleksinya mahasiswa barunya tetap melalui jalur sebagai mana di Surabaya,” kata dia.
Nasih menjamin, hadirnya Unair di Banyuwangi akan tetap sekelas dan sekualitas di Surabaya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdulah Azwar Anas mengakui keseriusanya menjalin kerja sama dengan Unair. Sebab, kehadiran Unair sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia  di daerahnya.
“Ekonomi itu penting, tapi sumber daya manusia itu juga penting, karena itu siapapun bupatinya, kebijakan lain boleh berganti. Tapi pengembangan sumber daya manusia harus tetap,” katanya.
Terkait lahan seluas 500 hektar, Anas enggan merinci secara detail. “Kita siapkan saja. Nanti kalau kita beri tahu lokasinya, terus diborong makelar bagaimana?,” kata dia. Yang terpenting, lanjut dia, kehadiran Unair mampu memberi efek kejut terhadap masyarakat Banyuwangi. Di samping itu, dirinya juga berharap Unair ikut mengawal jalannya birokrasi di Banyuwangi.
“Kami sangat berharap dosen-dosen yang mengajar di sana melakukan riset-riset tentang Banyuwangi. Ini akan menjadi acuan kami untuk perencanaan daerah,” sambung Anas.
Ketika pengembangan Unair berhasil, Anas mengungkapkan keinginannya untuk mengganti nama menjadi Universitas Negeri Banyuwangi. “Nantinya akan demikian. Tapi saat ini kita masih fokus dengan kerjasama ini,” pungkas Anas. [tam]
 

Tags: