Bapersip Jatim Apresiasi Peran Komunitas Sadar Arsip

Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan (Bapersip) Provinsi Jatim Drs Soedjono MM saat berdialog dengan para peserta pemantapan Forum Komunitas Masyarakat Sadar Arsip (FKMSA) Provinsi Jatim.

Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan (Bapersip) Provinsi Jatim Drs Soedjono MM saat berdialog dengan para peserta pemantapan Forum Komunitas Masyarakat Sadar Arsip (FKMSA) Provinsi Jatim.

Surabaya, Bhirawa
Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan (Bapersip) Provinsi Jatim Drs Soedjono MM mengapresiasi keberadaan Forum Komunitas Masyarakat Sadar Arsip (FKMSA) Provinsi Jatim. Komunitas yang kini menghimpun para mahasiswa  dari 22 perguruan tinggi  negeri dan swasta se Jatim ini terbukti sudah menunjukkan perannya yang signifikan.
“Keberadaan FKMSA ini menunjukkan masyarakat telah hadir dalam turut serta mengampanyekan gerakan sadar arsip bahkan hingga desa-desa yang terpencil,” kata Soedjono saat membuka acara sosialisasi dan pemantapan FKMSA Jatim, Rabu (6/4) malam kemarin.
Melalui kegiatan seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Praktik Kerja Lapangan (PKL)  jelas Soedjono, para mahasiswa bersemangat untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya sadar arsip. Melihat kesungguhan dan pengabdian para anggota FKMSA tersebut lanjut Soedjono, Bapersip Jatim terus berupaya agar keberadaan FKMSA yang merupakan satu-satunya di Indonesia ini bisa berkiprah dan berkembang.
“Kegiatan kali salah satunya adalah untuk memantapkan FKMSA agar semakin eksis dalam berperan,” jelas Soedjono.  Salah satu bentuk pemantapan tersebut misalnya dengan memberi peningkatan pemahaman kepada anggota FKMSA dalam mencari dana CRS perusahaan-perusahaan.
“Harapannya teman-temana FKMSA ini nantinya bisa memanfaatkan dana CRS dari perusahaan di wilayah  masing-masing untuk keperluan penyelenggaraan dan penyelamatan arsip,” tegas pejabat yang dikenal ramah dan santun ini.
Salah satu narasumber acara dari Center for Indonesia Community Studies Arukat Djaswadi mengingatkan pentingnya arsip bagi masa depan bangsa. Menurut Arukat, banyak pesan-pesan penting sejarah yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi generasi saat ini.
“Peristiwa-peristiwa masa lalu yang tertulis secara baik dan tersimpan rapi akan bisa menjadi sumber  informasi dan pelajaran yang berharga,” jelasnya. Bahkan lanjut Arukat, ketidaktertiban dalam menyimpan arsip utamanya dokumen sejarah bisa menimbulkan konflik yang panjang.
“Contoh sederhana, kita saat ini masih sering berdebat tentang keaslian dokumen super semar,” jelasnya memberi bukti.
Ditemui di tempat yang sama, Ketua Panitia Tidor Arif menambahkan kegiatan yang digelar selama dua hari ini merupakan bentuk komitmennya untuk terus mengembangkan  kelembagaan FKMSA.
“Kami sangat berkepentingan agar FKMSA ke depan akan semakin berkembang  dan bisa menjadi partner bagi kami untuk mewujudkan masyarakat yang sadar arsip,” jelasnya lagi. Apa yang dilakukan tersebut tegas Tidor, sesungguhnya sebagai bentuk tanggung jawab  Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan Undang Undang  43 tahun 2009 tentang Kearsipan yang di dalamnya memberikan ruang yang terbuka bagi masyarakat untuk ikut berperan serta dan berpartisipasi  aktif dalam penyelenggaraan  dan penyelamatan  kearsipan.  [why]

Tags: