Bappeda Sidoarjo Terapkan RDTR Berbasis Pertanahan

Sekda Kab Sidoarjo, Achmad Zaini saat membuka pembahasan RDTR berbasis pertanahan. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Agar terjadi integrasi pembangunan antara Pemeda dan BPN (Badan Pertanahan Nasional). Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kab Sidoarjo bersama Tim Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Jatim telah membahas Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Berbasis Pertanahan.
Hal ini dilakukan karena, Sidoarjo sendiri sudah memiliki 18 RDTR yang sudah diajukan ke pemerintah Propinsi Jatim dan Pemerintah Pusat dan baru 6 RDTR yang sudah mendapatkan rekomendasi.
Dalam pembahasan itu, juga melibatkan IAP juga melibatkan REI (Real Estate Indonesia) daerah Sidoarjo, Apindo Sidoarjo dan Camat se Kab Sidoarjo. ”Dengan tujuan dari pembuatan RDTR berbasis pertanahan bisa terintegrasi pembangunannya, antara yang dilakukan Pemda melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan Badan Pertanahan Nasional,” jelas Sekretaris IAP Adamsyah Adikara (9/4).
Ia juga menyebutkan sedikitnya ada 50 tenaga ahli perencanaan yang ikut dalam pembahasan RDTR berbasis pertanahan di Sidoarjo, mereka para tenaga ahli dimintai kritik dan masukan terkait RDTR yang sudah buat Bappeda Sidoarjo. ”Dilibatkannya para ahli perencanaan dalam pembahasan ini, diharapakan bisa memberikan masukkan yang relevan dan bisa menjadi pijakan bagi Bappeda Sidoarjo dalam merumuskan RDTR,” terang Adamsyah.
Sekda Kab Sidoarjo, Achmad Zaini menyampaikan, pembahasan RDTR berbasis pertanahan dimaksudkan agar dalam realisasi pembangunan di Sidoarjo bisa dilakukan secara merata dan terintegrasi. ”Pembahasan RDTR, tujuannya membuat perencanaan detil pembangunan yang merata dan merumuskan konsep pembangunan yang terintegrasi antar OPD bisa dilakukan,” katanya saat membuka acara Workshop Penyusunan RDTR berbasis Pertanahan itu.
Pemkab akan merencanakan pengembangan sektor usaha dagang dan jasa di wilayah timur, pengembangan itu mengikuti rencana Pemerintah Pusat dan Propinsi Jatim yang akan membangun Terminal III Bandara International Juanda dan Aero City Juanda yang akan menjadi pusat bisnis Dagang dan Jasa.
Sedangkan wilayah Industri akan dipusatkan di wilayah Sidoarjo barat daerah Taman hingga Krian, untuk pemukiman dan pertanian akan dikembangkan di wilayah Krembung, Tulangan, Prambon dan Tarik. ”Pengembangan sektor usaha dagang dan jasa akan dilakukan di wilayah timur dari mulai Jabon hingga Sedati,” ungkap Zaini. [ach]

Tags: