Bappeko Kota Mojokerto Gagas IT Terintegrasi

HJ Harlistyati - Kepala Bappeko Mojokerto.

HJ Harlistyati – Kepala Bappeko Mojokerto.

Kota Mojokerto, Bhirawa
Badan perencanaan pembangunan Kota (Bappeko) Mojokerto menggagas terobosan baru dibidang Informasi dan Tehnologi (IT). Saat ini gagasan itu tengah disosialisaikan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
“Sistem IT akan kita terapkan secara terintegrasi. Seluruh SKPD akan tersambung secara online melalui IT terbaru ini nanti,” ujar Hj Harlistyati, kepala Bappeko Mojokerto, Senin (23/11) kemarin.
Harlistyati menambahkan, sistem IT terintegrasi itu saat ini sedang disosialisasikan ke seluruh SKPD. Seluruh  kasubag perencanaan masing-masing SKPD digembleng terkait penerapan sistem teknologi informasi terintegrasi tersebut.
”Dengan penerapan IT Terintegrasi, nantinya akses semakin mudah. Sehingga semakin efektif dan efisien,” tambah Harlis, sapaan akrab mantan Kepala Dispenda Kota Mojokerto itu.
Melalui sistem tersebut, nantinya semua dokumen perencanaan bisa terkoneksi satu sama lain. Sehingga tidak lagi manual. Dari RPJMD alias rencana pembangunan jangka menengah daerah, SKPD kemudian membuat rencana kerja (Renja).
Renja tersebut lantas dikoordinir Bappeko dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPEPEDA).
Outputnya yakni RKPD alias rencana kerja pemerintah daerah. Sebagai bahan menyusun kebijan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA PPAS) oleh Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset (DPPKA). Selanjutnya menjadi dokumen sistem informasi manajemen keuangan daerah (SIMDA) yang ada di DPPKA.
Sebagai bentuk pengawasan agar perencanaan tersebut berjalan sesuai rencana, di Bappeko juga sistem informasi monitoring dan evaluasi (Simoneva).
”Dengan IT Terintegrasi, semua dokumen itu nanti terkoneksi satu sama lain,” tuturnya. Sehingga tidak mungkin bisa diubah. ”Karena bila diubah satu, akan ketahuan karena tidak sama dengan dokumen yang lain,” bebernya.
Sistem itu juga membuat petugas semakin mudah karena tidak perlu lagi mengetik ulang. Sebab dari satu dokumen ke dokumen yang lain seluruhnya sudah ada di sistem sehingga tinggal klik.
Terkait gagasan ini anggota Komisi I DPRD Kota Mojokerto Deny Novianto mengingatkan agar selain kesiapan sitem IT, juga harus didukung kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). “Pelatihan dan pembekalan untuk setiap operator IT harus gencar dilakukan. Jangan sampai sistemnya bagus tapi SDM nya asal-asalan,” pungkas politisi Partai Demokrat ini. [kar]

Tags: