Barokah Melukis

Yusuf Kurniawan

Yusuf Kurniawan

Yusuf Kurniawan
Jika dibesarkan oleh seorang pelukis tentunya juga akan tertular kepandaiannya. Karena itu, pendidikan formal dalam mendalami seni melukis tak perlu lagi. Cukup dengan belajar secara otodidak sudah bisa menghasilkan lukisan yang bagus.
Itulah pemikiran guru seni budaya SMA Khadijah Surabaya kelas X dan XI, Yusuf Kurniawan saat diminta kedua orangtuanya untuk berkuliah di seni rupa beberapa tahun silam.
Saran orangtuanya saat itu tidak disetujuinya. Ayahnya yang pelukis membuat Yusuf sudah merasa mahir dalam seni melukis sehingga ia memutuskan untuk memilih jurusan arsitek. Sayangnya impiannya tak seindah dengan harapannya. “Saya gagal menjadi mahasiswa arsitek di ITS,” katanya pada Bhirawa belum lama ini.
Kegagalan itu memgharuskan, pria asli Surabaya ini, mengikuti saran orangtuanya untuk kuliah di seni rupa. Pada 2001,  Yusuf resmi menjadi mahasiswa Unesa jurusan seni rupa. Selama mengikuti perkuliahan, Yusuf baru menyadari kepandaiannya secara otodidak itu ternyata masih belum sempurna.  Sebab sebagai seorang pelukis tak hanya pandai melukis objek apa saja, tetapi harus  pandai melukis objek nyata.
Misalnya,  melukis tubuh manusia. Ketika seorang pelukis bisa melukis persis dengan aslinya maka pelukis itu bisa dikatakan telah menguasai basic melukis. ”Lukisan tubuh manusia itu sebenarnya bukan lukisan porno. Tetapi itu menunjukkan bahwa seorang pelukis itu sudah menguasai basic dari melukis,” katanya.
Pria berkacamata ini mengatakan menekuni seni lukis bagi dia bisa meringankan biaya kuliahnya. Sejak semester dua ia sudah bisa membiayai kuliahnya dengan menerima pesanan lukisan. Meskipun begitu, saudaranya sempat meragukan masa depannya. ”Kerjo opo to le nanti setelah lulus kuliah seni rupa,” ceritanya.
Keraguan itu tak membuahkan hasil. Saat bergelut  menjadi pelukis, pekerjaan justru tak pernah berhenti. Ia pernah diajak untuk bergabung menjadi guru sanggar seni rupa di Surabaya, yang job pekerjaannya hingga luar kota. Tak hanya itu saja,  saat ia berhenti dari sanggar langsung ada tawaran menjadi guru seni rupa di Ta’miriah.
Belum tuntas mengajar di Ta’miriah, ia sudah ditawari mengajar di SMA Khadijah hingga sekarang. Karena guru seni dan budaya tidak ada, maka ia diminta untuk menjadi guru tetap di SMA Khadijah. ”Saat ini saya hanya mengajar di SMA Khadijah saja. Dan Alhamdullilah barokah,” ungkapnya. [ike]

Rate this article!
Barokah Melukis,5 / 5 ( 1votes )
Tags: