Baru 80% PSK Kab Malang Alih Profesi

Kab.Malang, Bhirawa
Pemkab Malang memutuskan menutup lokalisasi yang tersebar di Kabupaten Malang, seperti Kromengan, Embong Miring Ngantang, dan Kalikudu Pujon.
Upaya penutupan lokalisasi dan pengentasan Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kabupaten Malang ternyata belum berjalan maksimal. Dari sekitar 270 PSK, baru sekitar 80 persen yang meninggalkan pekerjaan lamanya.
“Sebagian sudah sukses menjalankan usaha, seperti usaha kerupuk dan kue secara berkelompok, serta usaha produktif lainnya,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang, Sri Pudji Lestari, Senin (17/8).
Dijelaskan, pihaknya kesulitan mendeteksi keberadaan PSK eks lokalisasi. Namun, ia memastikan PSK yang mendapat pesangon semuanya sudah berhenti dan memulai hidup baru.
PSK yang berasal dari luar kota dipulangkan ke tempat asalnya, sedangkan untuk warga lokal kabupaten Malang dilakukan pembinaan usaha-usaha produktif.
“Untuk penindakan dugaan adanya lokalisasi baru sebagai tempat mangkal PSK, kami menyerahkan sepenuhnya ke Satpol PP. Kami sekadar melakukan pembinaan, supaya tidak kembali jadi PSK,” tukasnya.
Sementara itu Kepala Satpol PP Kabupaten Malang, Bambang Istiawan menegaskan, belum ditemukan eks lokalisasi yang beroperasi pasca kebijakan penutupan permanen oleh pemerintah.
Dikatakan, pihaknya rutin melakukan kontrol dan pengawasan ke tempat eks lokalisasi. “Terakhir kali kami pantau saat menjelang puasa dan hari raya. Semuanya nihil tidak ada aktifitas,” tegasnya. Namun terkait dugaan adanya tempat mangkal yang baru, Bambang mengaku pihaknya mewaspadai tempat penginapan, hotel serta cafe. Meski begitu, belum ditemukan satu pun PSK saat razia. Bahkan, pihaknya juga proaktif dengan langsung menindaklanjuti laporan masyarakat atas aktifitas PSK.
“Namun setelah kami ditindaklanjuti ternyata tidak ditemukan aktifitas PSK. Walau begitu,, kami selalu mengajak masyarakat aktif mengawasi lingkungannya. Kalau memang ada aktifitas PSK liar atau pelanggaran Perda lainnya, kami minta segera melapor,” tandasnya.  [sup]