Baru Diaspal, Digali Lagi untuk Ditanami Pipa di Gresik

Pipa besar milik Perusahaan Gas Negara (PGN) yang akan ditanam di jalanan yang baru saja diaspal. Ternyata tidak diizinkan pihak BBPJN (Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional) karena dikawatirkan bakal merusak jalan. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Pemasangan pipa PGN (Perusahaan Gas Negara) sepanjang Jl Manyar – Jl Sembayat, kembali akan dilakukan lagi. Semua alat berat, termasuk pipa yang hendak dipasang, sudah ada di lokasi dan tinggal menunggu realisasi saja.
Namun, pemasangan pipa itu hanya boleh dilakukan di sepanjang jalan yang  belum dilakukan perbaikan. Untuk pemasangan pipa di jalan yang baru selesai diperbaiki beberapa bulan lalu, BBPJN (Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional) belum keluarkan izin.
”Pelaksana memang sudah koordinaasi dengan kita soal pemasangan pipa itu. Tapi, itu hanya boleh dilakukan di jalan yang belum diperbaiki. Untuk pemasangan pipa pada jalan yang baru diperbaiki, BBPJN belum mengizinkan,” kata Herlambang, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)  pada BBPJN Regional 8 Wilayah Jatim, Senin (28/8) kemarin.
Menurut Herlambang, alasan BBPJN tak memberi izin pamasangan pipa pada jalan yang sudah selesai diperbaiki itu karena tak ingin jalan itu dirusak kembali. Sebab, perbaikan jalan itu sebelumnya telah menghabiskan dana miliaran rupiah dari APBN.
Soal izin, lanjut Herlambang, sebenarnya sudah lama dikeluarkan BBPJN. Namun, karena kerusakan jalan yang cukup parah akibat pemasangan pipa itu akhirnya oleh BBPJN proyek itu dihentikan. ”Sekarang jalan sudah diaspal, masak mau ditanami pipa lagi. Makanya, untuk pemasangan pipa pada jalan yang sudah diperbaiki, belum diizinkan,” tegas Herlambang.
Setelah dihentikan BBPJN, proyek pemasangan pipa PGN yang dikerjakan Pengembang Perumahan (PP) selaku pelaksana proyek sempat mangkrak beberapa bulan. Namun, pemasangan pipa yang tinggal sekitar 2 kilo meter itu kini akan dilakukan kembali. Dari panjang itu posisinya selain berada di jalan lama yang belum diperbaiki, juga berada di jalan yang sudah dilakukan perbaikan, tepatnya barat pertigaan Betoyo.
Kini pihak PP terus melakukan meeting terkait rencana pemasangan pipa kembali. Sebab, dampak dari pemasangan pipa itu tak hanya merusak jalan yang baru di aspal itu, tapi juga bakal timbulkan kemacetan luar biasa. Apalagi cara penggaliannya dilakukan dengan cara manual menggunakan bego, bukan dibor. ”Saya bolak – balik dipanggil diajak gabung kembali. Tapi, saya nggak mau,” tutur mantan pekerja lapangan PP itu enggan disebutkan namanya.
Sebelumnya, pemasangan pipa gas itu selesai, memang diprotes warga kawasan Pantura. Ratusan warga  bahkan melakukan unjuk rasa ke Pemkab. Sebab, dapak dari pemasangan pipa tak hanya timbulkan kemacetan saja. Setelah digali menggunakan bego, bibir jalan ambles kemudian rusak.
Karena kerusakan yang tak kunjung diperbaiiki oleh BBPJN, sampai jalan itu dijuluki Jeglongan Sewu. Jengkel, sejumlah pipa yang belum terpasang bahkan digulingkan ke tengah untuk menutup jalan.
Saat ini, tinggal sekitar 2 kilo meter pipa itu yang belum tersambung. Tepatnya di Barat pertigaan Betoyo hingga Sembayat. Pipa itu nantinya tersambung ke Bungah hingga Brodong, Lamongan.
Itu sebabnya, agar pipa PGN itu bisa segera beroperasi, pemasangan pipa itu kembali akan dilakukan meski dengan resiko tinggi. Warga tak akan tinggal diam melihat jalan yang sudah mulus itu akan terkoyak  kembali. [eri]

Tags: