Baru Dibangun, Plengsengan Ambrol di Jombang

6-FOTO KAKI rur-Plengsengan AmbrolJombang, Bhirawa
Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang, Dhuha, meminta agar rekanan pelaksana proyek pembangunan plengsengan rehabilitasi saluran sekunder di sungai Desa Balongsono, Kecamatan Kesamben, Jombang, dievaluasi.
Permintaan tersebut seiring dengan ambrolnya proyek plengsengan senilai Rp 196.864.000 juta tersebut, meski belum lama selesai dibangun. “Tolong eksekutif segera mengevaluasi rekanan. Masak proyek baru beberapa bulan sudah ambrol. Kalau perlu tidak usah lagi dilibatkan,” kata Dhuha, ditemui di sela-sela agenda reses DPRD Jombang di Kecamatan Diwek, Rabu (11/2) kemarin.
Menurut politisi PAN ini, proyek yang baru selesai dikerjakan tetapi sudah rusak pantas untuk dicurigai cara dan proses pengerjannya. Jika terjadi pelanggaran dalam pengerjaan, Dinas PU Pengairan tak perlu ragu untuk melanjutkan ke jalur hukum. “Jika perlu dicek proses pengerjaannya sudah sesuai spek atau tidak. Kalau tidak ya bawa ke proses hukum,” tandas Dhuha.
Sebuah proyek pembangunan plengsengan rehabilitasi saluran sekunder di sungai Desa Balongsono, Kecamatan Kesamben yang belum lama selesai dibangun ambrol. Diduga, bangunan baru tersebut, tidak dapat menahan arus sungai yang sejak tiga bulan terakhir mengalami peningkatan seiring dengan datangnya musim hujan.
Berdasarkan Informasi yang dihimpun, plengsengan sungai tersebut sudah ambrol sejak awal bulan lalu. ”Sejak bulan Januari lalu sudah ambrol. Saya tahunya karena setiap hari melintas disini,” ujar Samsul Hadi (41) warga setempat.
Menurut Samsul, selain akibat gempuran air sungai, ambrolnya plengsengan tersebut diduga kuat karena kualitas bangunan yang buruk. Sehingga, tidak tahan terhadap gempuran air. ”Kalau banjir besar belum, itu baru kena air hujan. Soalnya saat ambruk itu tidak banjir,” tambahnya.
Samsul menjelaskan, proyek pembangunan plengsengan tersebut dikerjakan mulai pada bulan Agustus hingga 26 November 2014. Artinya plengsengan itu baru berumur beberapa bulan saja. “Masak baru dibangun sudah ambrol dan ambles. Kalau dihitung kan baru 3 bulan hingga sekarang,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Samsul, plengsengan dengan panjang 83,04 meter tersebut ambrol sekitar 10 meter. Padahal semestinya, plengsengan tersebut dapat menahan gempuran air yang mengalir dan mengalami kenaikan pada musim penghujan ini. Sehingga, tanggul sungai aman dari terjangan air. ”Kalau ambrol begini bisa bahaya. Jika terjadi banjir, tanggulnya bisa ikut jebol dan pasti banjir,” lanjutnya.
Masih menurut Samsul, meski sudah hampir sebulan ambrol namun baik pihak Dinas PU Pengairan maupun kontraktor belum melakukan perbaikan. Dan ada kesan rusaknya bangunan baru tersebut sengaja diabaikan. ”Kelihatannya tidak ada tanda-tanda mau dibenahi. Buktinya sudah sebulan ini tidak diperbaiki juga,” ungkapnya. [rur]

Keterangan Foto : Plengsengan rehabilitasi saluran sekunder di sungai Desa Balongsono, Kecamatan Kesamben, Jombang yang baru dibangun dan jebol.

Tags: